BAB II
KEPEMIMPINAN
UMAT ISLAM PASCA NABI WAFAT
· Pengertian
Khulafaurrosyidin
Kata Khulafaur
rasyidin berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata khulafa’ (خلفاء)dan ar-rasyidin(الراشدين).
Kata khulafa’ adalah bentuk jamak dari kata khalifah(خليفة).
Kata khulafa’berarti banyak khalifah, sedangkan kata khalifah
menurut bahasa pemimpin atau pengganti, maksudnya adalah orang yang berada di
belakang seseorang.Kata ar-rasyidin adalah bentuk jamak
dari kata ar-rasyid (الراشد). Kata ar rasyidin berarti
orang yang mendapat petunjuk (hidayah), sedangkan kata ar-rasyid menurut
bahasa berarti orang yang benar, lurus atau pintar, serta arif dan
bijaksana.Jadi pengertian khulafaur rasyidin (خلفاء الراشدين)
adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengganti atau pemimpin yang benar,
lurus atau pintar, serta memperoleh petunjuk (hidayah), dan arif lagi
bijaksana.
Dalam sejarah,
tugas Nabi Muhammad sebagai kepala pemerintahan dan kepala Negara diemban oleh
sahabatnya secara berturut-turut. Termasuk penggantinya inilah yang dikenal
dengan sebutan Khulafaur Rasyidin. Secara kebahasaan, Khulafaur Rasyidin
berarti para khalifah yang mendapat petunjuk. Keempatnya adalah Abu Bakar (memerintah 632-634 M),
Umar bin Khattab (memerintah 634-644 M), Usman bin Affan (memerintah 644-656
M), dan Ali bin Abi Thalib (memerintah 656-661 M).
Istilah
Khulafaur Rasyidin dapat kita jumpai dalam hadits Rasulullah. Nabi bersabda
sebagaimana berikut:
”
ستفرق أمتي على ثلاثة و سبعين كلهم في النار الا واحدةً قيل : ما هي يا رسول الله
؟ قال : أهل السنة والجماعة, قيل ما هي يا رسول الله ؟ قال ما على سنتي و سنة
الخلفاء الراشدين”
Artinya
: “umatku akan terpecah-pecah menjadi 73 golongan, semuanya akan
ditempatkan di neraka kecuali satu golongan. “Apa yang satu golongan itu?”
Tanya seorang sahabat. Nabi SAW menjawab: “kelompok ahlus sunnah wal jamaah”
sahabat bertanya lagi,”siapakah mereka?” nabi menjawab, “mereka yang taat
kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin”.
Tidak lama Khulafaur Rasyidin menjadi penerus nabi. Hanya 31 tahun dimulai dari tahun 632 M dan berakhir tahun 661 M. namun 31 tahun tersebut sangat menentukan bagi keberadaan Islam. Masa itu adalah masa konsolidasi dan masa pemantapan dasar-dasar Islam dan peradabannya. Khulafaur Rasyidin yang berhasil menyelamatkan akidah Islam dari pembangkangan kaum murtad dan nabi palsu. Khulafaur Rasyidin pula yang pertama kali berhasil membawa Islam keluar dari kungkungan padang pasir Jazirah Arab untuk menaklukkan Persia, Syam dan Mesir. Sejarah tentu akan lain jika pada saat itu Khulafaur Rasyidin gagal menunaikan tugasnya.
Ø Abu Bakar
As Shidiq (632-634 M)
§ Proses Pengangkatan Abu Bakar
Ash-Shiddiq
Ketika nabi
Muhammad wafat, nabi tidak berwasiat apapun tentang siapa yang akan menjadi
khalifah pengganti nabi. Persoalan yang besar ini beliau serahkan kepada
musyawarah umat Islam. Setelah nabi wafat, golongan Anshor bermusyawarah
dibalai Bani Sa’idah dipimpin oleh Sa’ad bin Ubadah berpendapat bahwa
kepemimpinan umat Islam sepatutnya dipegang oleh golongan Anshor, dari golongan
Muhajirin bermusyawarah di masjid Nabawi dipimpin oleh Umar bin Khattab,
berpendapat bahwa yang sepantasnya memimpin umat Islam dari golongan Muhajirin.
Perbedaantersebut
dapat didamaikan dengan ucapan dari Abu Ubaidah yang mengatakan : “Hai kaum
Anshar, kamu adalah orang yang pertama menolong dan membela, maka janganlah
pula kamu yang pertama merusakkannya”. Dengan sadar maka bersatulah antara
golongan Anshar dan golongan Muhajirin dengan mengangkat Abu Bakar sebagai
khalifah secara aklamasi, yang pertama didahului dengan jabatan tangan Umar bin
Khattab yang diikuti oleh sahabat-sahabat yang lain.
Keesokan
harinya barulah dilakukan baiat umum di Masjid Nabawi . Pidato
Abu Bakar setelah dibaiat adalah: “Wahai manusia, saya telah diangkat sebagai
Khalifah, padahal saya bukanlah orang yang terbaik di antara kamu, maka jikalau
aku menjalankan tugasku dengan baik aka ikutilah aku, jika saya berbuat salah
maka betulkanlah aku.”
§ Keutamaan
Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar adalah sahabat Nabi SAW yang paling utama. Pengalamannya amat luas dan jasanya amat besar terhadap agama. Dia adalah seorang bangsawan Quraisy, berkedudukan tinggi dalam kaumnya, hartawan dan dermawan. Jabatannya dikala nabi masih hidup, selain menjadi saudagar yang kaya, ia adalah ahli nasab dan ahli hukum yang jujur. Dia telah merasakan pahit getirnya hidup bersama rasulullah sampai pada hari wafatnya Rasulullah. Ialah yang diserahi untuk menjadi imam shalat, karenanya umat Islam memandang ialah yang paling berhak menjadi khalifah daripada yang lainnya.
Selain itu, Abu Bakar adalah orang yang sederhana, jabatannya sebagai khalifah tidak menyebabkannya hidup bermewah-mewah. Ia tidak mau menyalahgunakan jabatannya sebagai penguasa untuk memperkaya dirinya sendiri ataupun keluarganya. Ia meninggal dalam kesederhanaan.
Abu Bakar adalah sahabat Nabi SAW yang paling utama. Pengalamannya amat luas dan jasanya amat besar terhadap agama. Dia adalah seorang bangsawan Quraisy, berkedudukan tinggi dalam kaumnya, hartawan dan dermawan. Jabatannya dikala nabi masih hidup, selain menjadi saudagar yang kaya, ia adalah ahli nasab dan ahli hukum yang jujur. Dia telah merasakan pahit getirnya hidup bersama rasulullah sampai pada hari wafatnya Rasulullah. Ialah yang diserahi untuk menjadi imam shalat, karenanya umat Islam memandang ialah yang paling berhak menjadi khalifah daripada yang lainnya.
Selain itu, Abu Bakar adalah orang yang sederhana, jabatannya sebagai khalifah tidak menyebabkannya hidup bermewah-mewah. Ia tidak mau menyalahgunakan jabatannya sebagai penguasa untuk memperkaya dirinya sendiri ataupun keluarganya. Ia meninggal dalam kesederhanaan.
§ Jasa-Jasa
Abu Bakar Ash-Siddiq
1. Memberantas nabi-nabi palsu
2. Memerangi orang-orang yang ingkar zakat, yang beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada nabi Muhammad, setelah nabi wafat tidak ada lagi kewajiban.
1. Memberantas nabi-nabi palsu
2. Memerangi orang-orang yang ingkar zakat, yang beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada nabi Muhammad, setelah nabi wafat tidak ada lagi kewajiban.
3. Memberantas orang-orang murtad,
yang belum memahami tentang Islam.
4. Menghimpun
Al Qur’an atas usulan Umar bin Khattab.
5. Memperluas wilayah penyebaran agama Islam ke Hiroh, Anbar dan Persia, Daumatul Jandal, Yarmuk, Syam dan Syria. Abu Bakar menugaskan empat panglima perangnya untuk menguasai Syria dari Romawi Timur yang dipimpin oleh Kaisar Heraklius. Mereka adalah Yazid bin Abu Sufyan yang ditugaskan di Damaskus, Abu Ubaidah bin Jarrah ditugaskan di Horns, Amr bin Ash ditugaskan di Palestina, dan Surahbil bin Hasanah di Yordan.
5. Memperluas wilayah penyebaran agama Islam ke Hiroh, Anbar dan Persia, Daumatul Jandal, Yarmuk, Syam dan Syria. Abu Bakar menugaskan empat panglima perangnya untuk menguasai Syria dari Romawi Timur yang dipimpin oleh Kaisar Heraklius. Mereka adalah Yazid bin Abu Sufyan yang ditugaskan di Damaskus, Abu Ubaidah bin Jarrah ditugaskan di Horns, Amr bin Ash ditugaskan di Palestina, dan Surahbil bin Hasanah di Yordan.
§ Peninggalan Abu Bakar
a. Mushaf Al
Qur’an.
b. Wilayah
kekuasaan Islam.
c. Semangat,
tekad, sikap untuk berpegang pada kebenaran dan berkorban jiwa harta demi
membela agama Islam.
Ø Umar bin
Khattab (13-23 H/ 634-644 M)
§ Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab
Pada tahun 634
M, ketika pasukan muslim sedang bergerak menaklukkan Syam, Abu Bakar jatuh
sakit. Saat itulah Abu Bakar berfikir untuk menunjuk satu orang sebagai
penggantinya. Pilihannya jatuh pada Umar bin Khattab, pandangannya yang jauh
membuat Abu Bakar yakin bahwa Umar adalah yang tepat untuk menggantikannya.
Meskipun
begitu, sebelum menentukan Umar, Abu Bakar meminta penilaian para sahabat besar
mengenai Umar. Ia bertanya kepada Abdur Rahman bin Auf, Usman bin Affan dan
Asid bin Hudhair Al-Anshary, Said bin Zaid, dan sahabat-sahabatnya dari
kalangan Muhajirin dan Anshar. Pada umumnya mereka menyepakati pilihan Abu
Bakar. Dengan meninggalnya Abu Bakar pada hari Senin tanggal 23 Agustus 624 M
dalam usia 63 tahun, maka pemerintahan Islam langsung dipegang oleh Umar bin
Khattab yang telah ditunjuk oleh Abu Bakar dan disetujui oleh seluruh umat
Islam secara aklamasi dengan tidak meninggalkan asas demokrasi Islam. Dengan
hati yang ikhlas mereka semua ikut membaiat Umar sebagai Khulafaur Rasyidin II.
§ Keutamaan Umar bin Khattab
Umar adalah
seorang yang keras dan tegas. Karena ketegasan dan kekerasannya membedakan yang
benar dari yang salah, ia dijuluki dengan “Al-Faruq”, artinya pembeda antara
yang benar dan yang salah. Bahkan ia pernah menghukum cambuk anaknya sendiri
karena meminum khamr. Bagi Umar, ketegasan pelaksanaan hukum harus dikenakan
tehadap siapapun tanpa pandang bulu. Khalifah Umar juga gampang tersentuh
hatinya melihat kesusahan umatnya. Ia juga seorang pemimpin yang rendah hati,
demi memperhatikan kesejahteraan umatnya, Umar tidak segan-segan meninjau
langsung kondisi kesejahteraan umat.
§ Jasa-Jasa dan Peninggalan Umar bin
Khattab
1.
Umar bin Khattab membagi daerah Islam menjadi beberapa
wilayah atau propinsi yang masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur:
a.
Propinsi Kufah
dipimpin Sa’ad bin Abi Waqosh.
b.
Propinsi Basrah
dipimpin Utbah bin Khazwan.
c.
Propinsi Fustat
(Mesir) dipimpin Amru bin Ash.
2.
Membentuk dewan-dewan.
3.
Menetapkan tahun Hijriyah sebagai tahun baru Islam.
4.
Membangun dan memperindah masjid-masjid seperti: Masjidil
Haram, Masjid Nabawi, Masjid Amru bin Ash di Mesir.
Ø Usman bin Affan
(23-35 H/ 644-656 M)
§ Proses Pengangkatan Usman bin Affan
Sebagai Khalifah
Ketika Umar
merasakan ajalnya sudah dekat, ia menunjuk enam orang sahabatnya yang terpilih
menjadi dewan di zamannya. Salah satu dari sahabat itu dipilih dan yang
mendapat suara tebanyak akan menjadi Khalifah. Enam orang calon sebagai
penggantinya terdiri dari:
§ Usman bin
Affan
§ Ali bin Abi
Thalib
§ Thalhah bin
Ubaidillah
§ Zubair bin
Awwam
§ Sa’ad bin Abi
Waqqash
§ Abdurrahman
bin Auf.
Untuk
menghindari deadlock dlm pemilihan, Umar mengangkat anaknya Abdulloh Bin
Ubaidillah sebagai anggota formatur dg sertai hak pilih tanpa berhak untuk
memilih. Dalam sebuah penjajakan pendapat yg dilakukan oleh Abdur Rohman Bin
Auf terhadap anggota formatur yg ada, diperoleh 2 calon kholifah yaitu Usman
bin Affan & Ali bin Abi Tholib. Dewan musyawarah akhirnya berhasil
mengangkat Usman bin Affan sbg kholifah ketiga mengganti Umar bin Khottob.
§ Keutamaan Usman bin Affan
Usman bin
Affan termasuk salah seorang yang pertama masuk Islam . ia pernah menjadi
sekretaris Rasulullah menuliskan wahyu dan di zaman Abu Bakar ia menjadi
penasihat Khalifah. Usman bin Affan juga terkenal dengan kesholehan dan
kejujurannya dalam agama. Dia pernah menafkahkan sebagian hartanya untuk
memajukan Islam. Dia disayangi oleh Rasulullah sampai dinikahkan dengan
putrinya Ruqayyah , setelah Ruqayyah wafat dinikahkan dengan putrinya yang lain
Ummu Kultsum. Oleh karena itu Usman diberi gelar Dzun Nurain yang
artinya mempunyai dua cahaya dan pernah hijrah dua kali ke Habasyah dan ke
Madinah.
§ Jasa-Jasa dan Peninggalan Khalifah
Usman bin Affan
1. Membangun dan
memperindah Masjid Nabawi di Madinah.
2. Mengadakan
penulisan dan penggandaan Al Qur’an yang dikenal dengan Mushaf Usmani
atau Mushaf al Imam.
3. Membangun
angkatan laut yang tangguh untuk menangkis serangan musuh terutama melawan
pasukan Romawi yang ingin merebut kota Iskandariyah.
4. Memperluas
wilayah Islam sampai ke Armenia, Afrika (Tunisia), Tripoli (Libya) dan
Azerbaijan serta kepulauan Cyprus kemudian dilanjutkan ke Konstantinopel, Turki
dan negara-negara Balkan (Yugoslavia dan Polandia).
Ø Khalifah Keempat Ali bin Abi Thalib (35 – 40
H/ 656 – 661 M)
§ Proses Pengangkatan Ali bin Abi
Thalib
Saat akhir
kepemimpinan Khalifah Usman, banyak sekali terjadi fitnah disana sini. Kaum
pemberontak mengepung rumah Usman bin Affan. Beberapa sahabat yang utama
mengirim putra masing-masing untuk melindungi jiwa Khalifah Usman bin Affan.
Setelah pengepungan sampai pada hari ke delapan belas, Usman meminta bantuan
kepada Muawiyah dan kepada wali-wali lain. Mengetahui hal tersebut, para
pemberontak kian marah dan sebagian mereka masuk kediaman Khalifah Usman.
Mereka memukul Khalifah Usman dengan pedang sehingga membawa kematiannya dan
merampas hartanya, keadaan kacau dan berbaur antara anti Usman dan pro Usman.
Kejadian nista yang menyedihkan itu terjadi pada tahun 35 H (656 H).
Selain itu Ali
bin Abi Thalib juga mengirim anaknya Hasan dan Husain untuk ikut melindungi
Usman. Namun itu tak mampu mencegah bencana yang menimpa Khalifah Usman.
Pembunuhan secara keji ini menyisakan suasana mencekam, terutrama di Madinah.
Tidak ada satu pemimpin yang bisa menunjukkan apa yang harus dilakukan. Keadaan
ini berlangsung beberapa kali. Beberapa sahabat seperti Zubair bin Awwam dan
Tholhah bin Ubaidillah ingin membaiat Ali sebagai khalifah. Namun Ali belum
mengambil tindakan apapun.
Setelah
didesak terus-menerus, akhirnya Ali bersedia dibaiat sebagai Khalifah pada 24
Juni 656 M bertempat di Masjid Nabawi.
§ Jasa-Jasa dan Peninggalan Khalifah
Ali bin Thalib
1. Khalifah Ali
mengganti gubernur yang diangkat oleh Khalifah Usman yang kebanyakan dari
family-famili khalifah tanpa memperhatikan kemampuan, keadilan dan akhlak
mereka (hanya mementingkan pribadinya). Tindakan ini menimbulkan akibat
antara lain munculnya tiga golongan (golongan Ali, golongan Aisyah, dan
golongan Zubair dan Tholhah., meletusnya perang Jamal, perselisihan antara Ali
dan Muawiyah dan terjadinya perang Shiffin. Akibat dari perang Shiffin ini,
muncullah Khawarij dan Syiah.
2. Menarik
kembali tanah milik Negara dan harta baitul Mal yang dibagi-bagikan kepada pejabat
dan family-famili khalifah Usman biarpun ditentang oleh para gubernur lama.
Kemudian dikembalikan fungsinya untuk kepentingan Negara dan golongan lemah.
3. Memerintahkan
kepada Abul Aswad Ad Duali untuk mengarang buku tentang pokok-pokok ilmu Nahwu
(Qoidah Nahwiyah) untuk mempermudah orang membaca dan memahami sumber ajaran
Islam. Membangun
kota Kufah yang kemudian dijadikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan Nahwu,
Tafsir, Hadis dan lain-lain. Pada akhirnya khalifah Ali dibunuh oleh Ibnu
Muljam dari golongan Khawarij.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar