Sabtu, 30 Agustus 2014

PERUBAHAN SOSIAL DI BIDANG PERTANIAN, EKONOMI DAN INDUSTRI

A. PERUBAHAN SOSIAL DI BIDANG PERTANIAN

1. Masyarakat Menyukai Produk Pertanian Dari Swalayan

Masyarakat lebih suka produk pertanian dari swalayan. Mereka menganggap bahwa kualitas produk dari swalayan itu lebih baik. Walaupun kondisinya sudah tidak segar lagi dan harganya lebih mahal. Sehingga produk hasil petani lokal kurang laku di pasar.

2. Masyarakat Lebih Suka Produk Pertanian Impor

Seperti biasa, masyarakat memang lebih suka produk impor karena dianggap kualitasnya lebih bagus dan harganya lebih murah. Walaupun produk pertanian impor entah diapakan terlebih dahulu supaya bisa bertahan lama. Sekali lagi, petani lokal dirugikan.

3. Petani Gemar Menjual Lahan Pertaniannya

Karena produk pertaniannya kurang laku ditambah dengan harga pupuk serta resiko gagal panen yang tinggi membuat petani terpaksa menjual lahan pertaniannya.

4. Banyak Petani Beralih Profesi

Banyak petani yang lebih memilih beralih profesi menjadi tenaga kerja di suatu industri. Walaupun penghasilan yang didapat tidak seberapa. Namun hasilnya lebih pasti dibandingkan saat menjadi petani.

5. Petani Pintar Bermunculan

Petani yang berasal dari lulusan fakultas pertanian pun bermunculan. Petani ini lebih pintar tentang cara pengolahan sampai pendistribusiannya. Hasilnya, produk pertanian di negeri ini kualitasnya tidak kalah dengan produk pertanian dari luar negeri atau impor

B. PERUBAHAN SOSIAL DI BIDANG EKONOMI

1. Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup konsumtif adalah fenomena yang terjadi di jaman sekarang. Penyebab utamanya adalah rasa gengsi di masyarakat dan keinginan akan mengikuti sebuah trend. Salah satu contohnya yang fenomenal adalah fenomena mengganti smartphone baru dan makan-makanan yang mewah. Itu disebabkan karena mereka merasa gengsi dan tergiur dengan diskon yang tidak biasa terjadi. Akibatnya, kemiskinan semakin merajalela akibat sifat boros ini.

2. Menyukai Produk Luar Negeri

Sejak bangsa kita dijajah, kita mulai ‘dihipnotis’ oleh mereka supaya kita menganggap bahwa produknya lebih baik daripada produk dalam negeri. Hal ini membuat kita selalu memilih produk luar negeri ketimbang produk dalam negeri. Apalagi dengan masuknya budaya asing dengan mudah ke Indonesia, kecintaan masyarakat akan produk luar negeri semakin meningkat.

3. Korupsi

Sifat manusia yang tidak pernah puas dan cenderung lebih memikirkan dirinya sendiri menghasilkan budaya korupsi. Budaya ini tentu saja sangat merugikan negara. Seharusnya uang tersebut digunakan untuk membangun sarana yang baik untuk rakyat, malah digunakan untuk memenuhi rasa kerakusan para pejabat.

4. Berutang

Kebiasaan berutang dan mencicil sudah mulai tumbuh sejak ada gaya hidup boros. Mereka menjadi suka berutang untuk membeli kebutuhan pokok. Sementara untuk memenuhi keinginannya (bukan kebutuhan) yang mahal, mereka mencicilnya.

5. Kesadaran Menabung Meningkat

Kesadaran untuk menabung semakin meningkat. Hal ini mungkin dikarenakan bunga deposito yang semakin tinggi dan berbagai penawaran menarik dari bank. Selain itu, kesadaran untuk berasuransi juga meningkat. 
C. PERUBAHAN SOSIAL DI BIDANG INDUSTRI
1. Urbanisasi
Karena industri dikatakan sebagai sebuah kemajuan dan itu berada di daerah perkotaan. Maka banyak masyarakat desa berbondong-bondong ke kota untuk mencari kehidupan yang ‘katanya’ lebih layak. Meskipun tidak semuanya beruntung karena tidak semua industri memerlukan banyak tenaga kerja.
2. Persaingan Pendidikan
Karena industri memerlukan tenaga kerja yang sedikit. Persaingan untuk merebut pekerjaan menjadi meningkat. Mereka berupaya untuk mengejar pendidikan setinggi mungkin untuk dapat bekerja di tempat yang mereka idamkan.
3. Ketimpangan Antara Desa dan Kota
Karena urbanisasi, banyak warga desa yang meninggalkan pekerjaannya sebelumnya yaitu bertani. Itu membuat adanya ketimpangan antara agrikultural dengan industri.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup yang berkembang akibat industri berkembang adalah gaya hidup praktis. Semuanya ingin supaya serpa praktis dan cepat. Sehingga banyak orang menjadi malas dalam melakukan sesuatu.
5. Kemajuan di Berbagai Bidang
Industri yang berkembang membuat kemajuan di berbagai bidang. Termasuk bidang tekstil, pertambangan, ilmu kimia, pangan, perumahan, transportasi, dll.
6. Kesejahteraan Tenaga Kerja Kurang
Revolusi industri membuat sesama industri menjadi semakin bersaing ketat. Hal ini menuntut industri untuk menghasilkan barang sebanyak-banyaknya dengan biaya yang serendah mungkin. Hal ini berimbas terhadap para tenaga kerja. Upah menjadi lebih rendah dan jam kerja menjadi diperpanjang. Para tenaga kerja tidak dapat lari dari industri itu karena mereka akan kesulitan mencari pekerjaan lain mengingat persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangatlah ketat. Selain itu, wanita dan anak-anak juga dipekerjakan. Tentu saja ini berdampak pada kesejahteraan tenaga kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar