geografi xi
(semester 1)
bab 1
persebaran
flora dan fauna di permukaan bumi
1.
Pengertian
Biosfer
secara efistimologis biosfer
berasal dari 2 kata yaitu Bio: hidup , dan sphere : lapisan. sedangkan menurut
harfiah nya biosfer adalah lapisan hidup atau lapisan tempat tinggal makhluk
hidup.
Biosfer
merupakan objek material geografi yang keragamannya banyak dipengaruhi oleh
faktor-faktor geografi, baik faktor fisik maupun nonfisik. Kita harus bisa
menjaga dan melestarikan keragaman yang ada dalam biosfer dengan cara memahami
dan menganalisis fenomena-fenomena yang ada dalam biosfer.
Ada
faktor – faktor yang mempengaruhi persebaran Makhluk Hidup, yaitu :
1) Perbedaan Iklim : suhu, Cuaca,
kelembapan dan angin
2) Tanah : Humus tanah, ukuran butir
tanah, tingkat kegemburan /kesuburan.
2.
Persebaran
Komunitas tumbuhan di Dunia
A.
Persebaran
Flora di Permukaan Bumi
1) Bioma Tundra
Bioma
tundra mempunyai karakteristik iklim regional yang sangat ekstrim dengan suhu
rata-rata rendah, bersalju, dan mempunyai musim panas yang pendek. Jenis
vegetasi yang tumbuh adalah lumut yang membentuk suatu hamparan yang luas atau
sering disebut sebagai ”hamparan bantalan”. Jenis - jenis lumut tersebut yaitu dark
red, rumput kipas, dan lain-lain. Tersebar di kutub utara dan di Pegunungan
Alpine.
2)
Bioma Taiga atau Hutan Boreal
Bioma
taiga terletak di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat dingin dan
musim panas yang sangat pendek. Kisaran temperatur antara suhu rendah dan suhu
tinggi sangat besar. Tersebar di Skandinavia, Rusia Timur, Amerika Utara, dan
beberapa di kawasan Asia Utara.
3) Bioma Hutan Iklim Sedang
Ciri
khas dari bioma hutan iklim sedang adalah warna daun yang berwarna oranye
keemasan. Hal ini disebabkan karena pendeknya hari sehingga merangsang tanaman
menarik klorofil dari daun sehingga diisi pigment lain. Jenis vegetasi yang
tumbuh adalah quercus (oak), acer (maple), castanea dan
lain-lain. Tersebar di Eropa Barat, Eropa Tengah, Asia Timur (Korea dan Jepang)
dan Timur Laut Amerika. Vegetasi jenis ini hanya dapat ditemui di Benua Eropa
serta Asia Timur, karena vegetasi ini hidup pada kawasan subtropis dengan iklim
semi selama enam bulan serta mengalami musim gugur saat musim kering sampai
musim dingin.
4) Bioma Hutan Hujan Tropis
Hutan
hujan merupakan bioma paling kompleks, jumlah dan jenis vegetasinya sangat
banyak dan bervariasi, keadaan itu disebabkan oleh iklim mikro yang sangat sesuai
bagi kehidupan berbagai jenis tumbuhan. Iklim hutan hujan tropis dicirikan
dengan musim hujan yang panjang, suhu udara, dan kelembapan udara tinggi.
Terdapat beberapa lapisan vegetasi dalam hutan hujan, yaitu sebagai berikut.
a. Lapisan vegetasi yang tingginya mencapai 35-42
m, dan daunnya merupakan ”kanopi” (payung) bagi vegetasi dibawahnya.
b. Lapisan tertutup kanopi dengan
ketinggian vegetasi berkisar 20-35 m, pada lapisan ini sinar matahari masih
bisa menembus.
c. Lapisan tertutup kanopi berkisar
4–20 m, merupaka daerah kelembapan udara relatif konstan.
d. Lapisan vegetasi dengan
ketinggian berkisar 1-4 m.
e. Lapisan vegetasi dengan
ketinggian antara 0-1 m, berupa anakan pohon serta semak belukar. Jenis
vegetasi yang tumbuh dalam hutan hujan tropis diantaranya Dipterocarpaceae,
Pometia spp, Arecaceae (palem), Mangifera spp, dan Rafflesia spp.
Terdapat juga jenis vegetasi yang khas yaitu epifit (angrek-anggrekan)
dan liana (tumbuhan merambat contohnya adalah rotan). Bioma hutan hujan
tropis tersebar di daerah antara 10º LU dan 10º LS, termasuk di dalamnya Hutan
Amazon (Amerika Tengah), Afrika Barat, Madagaskar Timur, Asia Selatan
(Indonesia dan Malaysia), dan Australia.
5) Bioma Savana (Padang Rumput)
Bioma
savana beriklim asosiasi antara iklim tropis basah dan iklim kering yang
terbentang dari kawasan tropika sampai subtropik. Daerah tropika sampai
subtropika dengan curah hujan yang tidak teratur menyebabkan tanah di daerah
tersebut mempunyai tingkat kesuburan sangat rendah. Vegetasi yang tumbuh adalah
rumput-rumputan, seperti gramineae jenis rumput yang hidup sepanjang
tahun dengan ketinggian rumput mencapai 2,5 m lebih. Selain gramineae tedapat
juga palm savanna, pine savanna dan acacia savanna. Bioma ini
tersebar di Afrika Timur, Amerika Tengah, Australia, dan Asia Timur tedapat
juga palm savanna, pine savanna dan acacia savanna. Bioma ini
tersebar di Afrika Timur, Amerika Tengah, Australia, dan Asia Timur.
6) Bioma Gurun
Tanaman
kaktus merupakan tanaman yang memiliki cirri khas berbeda dengan tanaman lain.
Tanaman ini mempunyai banyak duri dan terlapisi oleh lapisan lilin yang tebal.
Lapisan lilin dan duri merupakan bentuk adapatasi kaktus untuk mengurangi
penguapan. Bentuk adaptasi kaktus yang lain adalah kemampuannya dalam berbunga
dan berbiji yang sangat cepat yaitu segera setelah turun hujan, hal tersebut
adalah bentuk adaptasinya untuk regenerasi. Bioma gurun dicirikan dengan
kondisi iklim musim kering yang sangat ekstrim dengan suhu udara yang tinggi.
Bioma gurun ini tersebar di Amerika Utara yang disebut praire, di Asia
disebut steppa, Amerika Selatan disebut pampas, dan Afrika
Selatan disebut veld.
Sesuai
dengan kondisi alamnya, maka tidak semua jenis vegetasi bisa tumbuh di gurun.
Jenis vegetasi yang bisa bertahan hidup di daerah gurun antara lain adalah
kaktus, liliaceae, aloe, kaktus saguora, dan cholla.
7) Bioma
padang Rumput
a. Praire : Musim panas dan musim
dingin berimbang
b. Stepa : terdapat di daerah yang
curah hujannya tinggi , rumputnya pendek – pendek , dikelilingi semak belukar.
c. Sabana : kelembapannya rendah ,
rumputnay tinggi diselilngi pohon besar . Sabana dibagi menjadi 4 yaitu :
1) Sabana Tropik : tumbuhan sejenis
semak – semak , mudah tumbuh di musim hujan.
2) HUtan sabana :tumbuh denagn
system menjalar ditanah.
3) Sabana : Rumput tinggin diselingi
pohon besar.
4) Semi Arid : Jarang hujan , dan
tahan panas.
8) Bioma
Tundra
Tundra
adalah tumbuhan yang tumbuh di daerah KUtub Utara . daerahnya sangat gelap,
tidak aka nada pohon besar dan terdapat lumut kerak.
B.
Persebaran
Fauna di Permukaan Bumi
pembagian
fauna di dunia yang dibuat oleh Alfred Russel Wallace. Alfred Russel Wallace
adalah tokoh yang sangat terkenal dalam membahas persebaran flora dan fauna
dunia sehingga sering disebut sebagai bapak biogeografi dunia. Alfred Russel
Wallece pada tahun 1876 membagi persebaran fauna di dunia dalam beberapa
provinsi yaitu sebagai berikut.
1) Provinsi Zoogeografi Paleartic
Provinsi ini meliputi di Siberia, Afrika
Utara, dan beberapa kawasan di Asia Timur. Fauna yang hidup di antaranya
harimau siberia, beruang kutub, beaver, dan rusa.
2) Provinsi Zoogeografi Neartic
Provinsi ini meliputi sebagian
besar Amerika Utara dan Greenland (kutub utara sampai dengan subtropis). Fauna
yang hidup di antaranya antelope, rusa, dan beruang.
3) Provinsi Zoogeografi Neotropical
Provinsi ini meliputi Amerika
Selatan, Amerika Tengah, dan Mexico. Fauna yang hidup di antaranya primata,
kelelawar, rodent, trenggiling, dan kukang.
4) Provinsi Zoogeografi Ethiopian
Provinsi ini meliputi Afrika dan Madagaskar.
Fauna yang hidup di kawasan ini di antaranya gajah afrika, gorila gunung,
jerapah, dan lain-lain.
5) Provinsi Zoogeografi Oriental
Provinsi ini meliputi India,
Cina, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Fauna yang hidup dalam kawasan ini di
antaranya harimau sumatra, tapir malaysia, gajah india, kerbau air, badak, dan
lain-lain.
6) Provinsi Zoogeografi Australia
Provinsi
ini meliputi Australia, Tasmania, dan sebagian Indonesia bagian timur. Fauna
yang hidup di antaranya kanguru, plathypus, kuskus, wombat, dan lain-lain.
7) Provinsi Zoogeografi Oceanic
Tersebar
di seluruh samudra di dunia, berupa beberapa jenis ikan dan fauna laut jenis
mamalia, seperti anjing laut, lumbalumba, dan ikan paus.
8) Provinsi Antartik
Provinsi
ini mencakup kawasan di kutub Selatan, jenis fauna yang hidup di daerah ini
memiliki bulu lebat untuk menahan dingin serta memiliki lapisan lemak yang
tebal pula. Fauna daerah ini di antaranya rusa kutub, burung penguin, anjing
laut, kelinci kutub, dan beruang kutub.
C.
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
Tahukah
Anda bahwa Indonesia dikenal dengan julukan
Megadiversity
Country? Julukan
tersebut tidaklah berlebihan karena memang Indonesia memiliki keanekaragaman
hayati yang sangat tinggi dan bervariasi. Indonesia tercatat dalam peringkat
lima besar dunia sebagai Negara yang memiliki keanekaragaman flora tertinggi,
di mana mencapai kurang lebih 38.000 spesies (55% endemik), urutan pertama
dalam kekayaan jenis Palem (477% spesies dan 47% endemik) serta 400 spesies
lebih Dipterocarpaceae yang merupakan jenis pohon yang bernilai
ekonomis.
Tidak
hanya flora yang memiliki keanekaragaman sangat tinggi namun fauna Indonesia
juga sangat beragam dan bervariasi. Indonesia menempati urutan pertama untuk
mamalia (436 spesies, 51% endemik) dan kupu-kupu (121 spesies, 44% endemik),
keempat untuk reptil (512 spesies, 29% endemik), kelima untuk burung (1.519
spesies, 28% endemik), serta keenam untuk amphibi (270 spesies, 37% endemik)
Alfred
R.Wallace pada abad ke-19 mengadakan penelitian tentang kekayaan keanekaragaman
hayati di Indonesia. Selanjutnya menetapkan Sulawesi dan Kepulauan NTT sebagai
wilayah khusus (wallace region) yang dibatasi oleh garis maya yaitu
Garis Wallace. Garis ini memisahkan Sulawesi dan Kepulauan NTT dengan Jawa,
Sumatra dan Kalimantan (pulau-pulau Paparan Sunda) serta Garis Weber yang
memisahkan Sulawesi dan Kepualauan NTT dengan Papua dan Maluku (Paparan Sahul).
a. Persebaran Flora di Indonesia
Indonesia
merupakan suatu negara yang luas dan kaya akankekayaan alam yang dapat
dikelompokkan dalam beberapa klasifikasi. Secara geografi kita akan
mengelompokkannya secara keruangan yaitu dalam beberapa ekosistem. Kekayaan
flora Indonesia terbagi dalam beberapa ekosistem, yaitu sebagai berikut.
a) Hutan Pegunungan
Hutan
pegunungan ini luasnya mencapai 65% dari seluruh hutan yang ada di Indonesia.
Vegetasi didominasi oleh jenis Dipterocarpaceae seperti meranti merah,
keruing, nyatoh dan lain-lain. Tersebar di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan
Papua. Coba kenali vegetasi yang ada di provinsi tempat tinggal Anda!
b)
Hutan
Sub-Montana dan Montana
Hutan
ini terdapat pada ketinggian antara 1300-2500 m, vegetasi yang tumbuh jenis Lauraceae
dan Fagaceae, sedangkan suku Dipterocarpaceae sedikit
dijumpai
c) Hutan Savana
Hutan
savana terdapat di Papua, Nusa Tenggara Timur, serta sedikit dijumpai di
Maluku. Di Papua vegetasi hutan savana merupakan asosiasi antara padang rumput
dan Ecalyptusspp, di Maluku merupakan asosiasi antara padang rumput dan Malauleca
serta di Nusa Tenggara Timur asosiasi antara padang rumput dengan Ecalyptus
alba, serta tersebar tidak merata pohon lontar (sejenis palem-paleman).
d) Hutan Rawa
Hutan
rawa ialah hutan yang selalu tergenang oleh air tawar baik musiman ataupun
sepanjang tahun. Hutan rawa banyak tersebar di sepanjang pantai timur Sumatra,
pantai- pantai di Kalimantan, Papua, dan beberapa di Jawa. Vegetasi yang tumbuh
pada hutan ini di antaranya jelutung, binuang, rengas, nibung, rotan, pandan,
dan palem-paleman.
e) Hutan Gambut
Hutan
gambut terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan di masa lampau yang berjalan
terus-menerus sehingga terbentuk suatu lapisan tanah. Dilihat dari proses
pembentukan tanah di hutan gambut tersebut menunjukkan bahwa hutan ini memiliki
kandungan bahan organik yang cukup tinggi. Vegetasi yang tumbuh adalah jenis
ramin (Gonystilus bancanus) serta beberapa terdapat meranti rawa dan
jenis dari Agathis. Terjadinya hutan gambut mengingatkan kita pada
bagaimana batubara terbentuk. Banyaknya kandungan bahan organic pada hutan
gambut membuat orang-orang banyak melakukan eksploitasi terhadap batubara yang
terbentuk pada hutan gambut.
f) Hutan Pasang Surut
Hutan
ini berada di kawasan terjadinya pasang surut pantai, hutan ini juga sering
disebut sebagai hutan mangrove. Ciri khas dari hutan ini adalah sistem
perakaran tumbuhan bakau yang menonjol disebut sebagai akar nafas (pneumatofor)
yang merupakan bentuk adaptasi tumbuhan untuk mendapatkan oksigen karena tanah
pada hutan ini miskin oksigen bahkan anaerob. Vegetasi yang tumbuh adalah rhizopora,
avecinia, sonneratia, bruguinera, dan ceriop. Tersebar di Sumatra,
Kalimantan, Maluku, Bali, Jawa, dan Papua
Persebaran flora di Indonesia selain
menurut ekosistem tersebut, Wallace juga membaginya dalam 3 bagian yang
dipisahkan oleh Garis Wallace (di sebelah barat Sulawesi dan NTT) dan Garis
Weber (di sebelah timur Sulawesi dan NTT) sebagai berikut.
1) Bagian
barat meliputi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
Bagian ini kaya akan berbagai spesies
flora, seperti Dipterocarpaceae diperkirakan
terdapat 267 spesies. Macammacam flora yang lain di antaranya : Rafflesia
spp, berbagai jenis anggrek, berbagai jenis tanaman obat, dan lain-lain.
2) Bagian
peralihan meliputi Sulawesi dan Nusa Tenggara,
jenis flora yang ada, di antaranya Dipterocarpaceae
(jenisnya lebih sedikit dibanding Sumatra dan
Kalimantan).Terdapat anggrek yang unik dan khas yaitu ”anggrek hitam” , warna
hitam terdapat pada putiknya, sedangkan mahkota bunga sebenarnya berwarna hijau
muda. Selain flora di atas terdapat juga kayu cendana, kayu kemiri, kayu hitam,
dll.
3) Bagian
timur meliputi Maluku dan Papua,
jenis flora yang ada di antaranya flora
mangrove dengan asosiasi cemara laut, butun, dan ketapang.
b.
Persebaran Fauna di
Indonesia
a.
Bagian Barat
Bagian
barat ini termasuk dalam provinsi zoogeografi Asiatis yang meliputi Sumatra,
Jawa, Kalimantan, dan Bali. Fauna yang hidup di kawasan ini adalah harimau
Sumatra, macan tutul, banteng, ular kobra, badak bercula satu, burung elang
jawa, dan burung rangkong.
b.
Bagian Peralihan
Bagian
ini adalah kawasan unik dan khas yang disebut juga sebagai Wallace
region. Kekhasan fauna di kawasan ini ialah terdapatnya fauna yang
mempunyai kemiripan dengan fauna kawasan asiatis (tapir dan monyet) tapi juga
mirip dengan fauna yang ada di kawasan Australia (kakatua dan musang).Fauna di
bagian peralihan antara lain anoa, tarsius, burung maleo, burung alo, babirusa,
musang sulawesi, kuskus, dan burung jalak sulawesi.
c. Bagian Timur
Bagian
ini termasuk dalam provinsi zoogeografi Australian, yang meliputi Maluku dan
Papua. Fauna yang hidup di antaranya kuskus, kanguru, burung cendrawasih, buaya
irian, penyu sisik, dan monyet ekor panjang.
c.
Biota Laut
Indonesia
Indonesia
diperkirakan mempunyai lebih dari 350 jenis karang yang tersebar di beberapa
Taman Nasional. Karang yang terdapat di Indonesia umumnya berbentuk cabang,
keras (massive), meja, lembaran, daun, jamur, pipa,
merayap mengikuti substrat dan lain-lain. Jenis-jenis ikan yang ada di
Indonesia antara lain abudefduf leucogaster,
amphiprion tricinctus, chaetodon speculum, chelmon rostratus,
cheilinus undulatus, kerapu (Epinephelus
sp.), cakalang Katsuwonus spp.),
baronang (Siganus sp.),
kuda gusum (Hippocampus kuda),
oci putih (Seriola rivoliana),
lolosi ekor kuning (Lutjanus kasmira),
bendera (Platax pinnatus),
dan sadar (Siganus lineatus).
d. Kerusakan Flora dan Fauna Indonesia
·
Kebakaran Hutan
Indonesia
dalam 20 tahun terakhir tercatat mengalami kebakaran hutan besar dua kali, pada
tahun 1982-1983 dan tahun 1997/1998. Faktor utama penyebab kebakaran hutan
adalah kurangnya kesadaran masyarakat dengan seringnya melakukan pembukaan
lahan secara besar-besaran dengan sistem tebang bakar (flash
and burn), serta diperparah adanya bencana el nino
yang melanda dunia pada tahun 1997/1998.Tahun 1998 tercatat 520.000 ha hutan
yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Maluku habis terbakar, sedangkan
sebelumnya pada tahun 1997 kebakaran hutan mencapai 263.992 ha. Kebakaran hutan
di Indonesia sudah menjadikan permasalahan tingkat dunia terutama kawasan Asia
Tenggara. Polusi udara yang ditimbulkan telah menimbulkan masalah pencemaran
udara lintas batas (transboundary pollution),
akibatnya Indonesia seringkali mendapatkan claim/gugatan
dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Banyak sekali kerugian yang dialami
oleh manusia dengan adanya kebakaran hutan. Kasus tentang lahan gambut tersebut hanya
merupakan salah satu contoh saja. Dampak negative kebakaran hutan secara umum
antara lain sebagai berikut.
1)
Penurunan keanekaragaman hayati dan musnahnya satwa liar.
2)
Menghilangnya fungsi hutan sebagai sumber daya ekonomi.
3) Terganggunya siklus
hidrologi.
4) Terjadi perubahan
siklus unsur hara.
·
Illegal
logging
Penebangan kayu
secara ilegal (liar) mengancam terjadinya degradasi sumber daya kehutanan. Penebangan
liar secara otomatis telah mengubah fungsi lahan kehutanan menjadi lahan
terbuka. Apabila kawasan yang telah terbuka tidak segera diatasi, maka yang
terjadi adalah ancaman erosi dan banjir. Illegal logging
juga mengancam kepunahan berbagai tumbuhan kayu yang bernilai
ekonomis terutama jenis-jenis dipterocarpaceae.
Keadaan ini telah terjadi di hutan di Kalimantan, di mana jenis meranti merah
sebagai tanaman endemi Kalimantan telah jarang didapati keberadaannya.
·
Kerusakan Terumbu Karang
Indonesia
sebagai negara yang berbentuk kepulauan, mempunyai banyak kekayaan laut.
Kekayaan laut tersebut antara lain adalah terumbu karang, ikan, dan rumput
laut. Kekayaan tersebut bisa mendatangkan banyak keuntungan, namun sangat
tergantung bagaimana kita mengeksploitasinya. Terumbu karang adalah sekumpulan
hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan algae yang disebut Zooxanthellae.
Zooxanthellae ini melakukan fotosintesis sehingga
menghasilkan oksigen yang berguna bagi kehidupan hewan karang. Terumbu karang
dibentuk oleh hewan karang (polyp) yang menghasilkan
zat kapur. Melalui proses yang panjang terumbu karang ini terbentuk, polyp
membuat koloni-koloni yang baru sehingga terbentuk suatu
ekosistem terumbu karang. Luas terumbu karang di Indonesia dengan metode
proyeksi pada tahun 2002 sekitar 50.020 km2,
namun hasil terbaru dari citra satelit menunjukkan bahwa luas terumbu karang
Indonesia adalah 21.000 km2. Terumbu karang Indonesia merupakan
terumbu karang terkaya di dunia dengan lebih dari 480 spesies atau mencakup 60%
dari spesies koral yang telah diidentifikasi di dunia. Terumbu karang Indonesia
tersebar di perairan Sulawesi, Maluku, Bali, Jawa, Papua, dan lain-lain.
Pernahkah Anda mendengar tentang Bunaken? Bunaken sangat terkenal dengan
keindahan terumbu karangnya. Bunaken merupakan salah satu kekayaan alam yang kita
punya. Kekayaan alam tersebut dieksploitasi untuk kegiatan pariwisata.
Bagaimana dengan daerah Anda apakah mempunyai kekayaan alam laut yang bisa
dimanfaatkan dan dikembangkan? Kerusakan terumbu karang di Indonesia disebabkan
oleh beberapa tindakan manusia yang tidak bertanggungjawab, diantaranya adalah
sebagai berikut.
1. Peledakan
di kawasan terumbu karang yang dilakukan oleh nelayan untuk menangkap ikan.
2. Pencemaran
limbah industri dari daratan misalnya yang telah terjadi di Kepulauan Seribu.
Terumbu karang di Kepulauan Seribu telah tercemar limbah dari Jakarta,
akibatnya terumbu karang di daerah itu telah berkurang bahkan mengalami
kerusakan.
3. Tingginya
partikel padat (lumpur) yang masuk dalam perairan laut. Keadaan tersebut akan
lebih parah apabila di pantai tidak didapati mangrove, karena mangrove selain
sebagai penahan abrasi juga sebagai filter sebelum air sungai masuk ke laut.
4. Pengambilan
karang untuk hiasan dan bahan tambang juga mempercepat terjadinya kerusakan
terumbu karang.
·
Perdagangan Satwa Liar
Seperti
halnya ilegal logging, perdagangan satwa liar merupakan ancaman bagi punahnya
berbagai satwa di Indonesia. Adanya suatu pemilihan terhadap jenis satwa yang
bernilai ekonomis merupakan salah satu penyebab berkurangnya bahkan punahnya
suatu jenis satwa.
kesimpulan :
Biosfer adalah lapisan permukaan bumi
tempat makhluk hidup tinggal. Persebaran flora fauna di permukaan bumi
dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisi geologi, kondisi afi, dan makhluk hidup
lain. Persebaran flora fauna di Indonesia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
Indonesia bagian barat, tengah, dan timur, yang dibatasi oleh Garis Wallace dan
Webber. Kerusakan flora fauna di antaranya
disebabkan oleh illegal logging, kebakaran hutan, banjir dan erosi, dan
eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan.
Sangat bermanfaat sekali, silahkan juga kunjungi :
BalasHapus1. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
2. Macam-Macam Flora Di Indonesia
3. Macam-Macam Fauna Di Indonesia
4. Kumpulan materi pelajaran SD, SMP, SMA, Contoh Soal lengkap dengan jawaban (www.materipelajar.com)
Sip
HapusSip
BalasHapuspemilihan warna blognya tolong diperbaiki lagi kak,
BalasHapusSippp
BalasHapusSip
BalasHapus