Rabu, 05 November 2014

Instrumen musik berdasarkan Bunyinya

lagi ada tugas nih bikin Makalah Instrumen Musik heheeeuu :) tapi baru dikit gapapa lah :) semoga bermanfaat .. aminnn 
ALAT dan INSTRUMEN MUSIK   

            Alat musik merupakan sebuah instrumen yang dibuat dan di modifikasi dengan tujuan menghasilkan musik yang indah. Pada intinya, segala sesuatu yang menghasilkan suara dan dengan cara tertentu dapat diatur, bisa disebut alat musik.
Alat musik berdasarkan sumber bunyinya :
·           Idiofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran tubuh bagian inti instrumen itu sendiri. cara memainkannya dipukul dengan alat pemukul.
Contohnya : kolintang, bonang, angklung, gong, kabasa dsb.
·           Kordofon adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai atau senior. Tubuh instrumen/resonator umumnya terbuat dari kayu.
Contohnya : gitar, bass, biola, sitar, piano, dan kecapi.
·           Aerofon adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara dalam tabung. Cara memainkannya adalah ditiup. Instrumen ini dibagi lagi menjadi :
1. Instrument music Aerofon murni atau tanpa lidah getar, yaitu:
-    Dibunyikan dengan tiupan biasa. Contohnya Recorder, Picollo, Flute
-    Dibunyikan dengan tiupan biasa dan getar bibir, contohnya Trompet, Trombone dan Tuba
2.  Instrument music Aerofon dengan lidah Getar, Dibagi menjadi:
-    Lidah getar tunggal, contohnya Clarinet, Saxofon
-    Lidah getar ganda
-    Lidah getar dengan sejumlah nada, contoh harmonica, Vionika, Akordeon.


·           Membranofon adalah jenis alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput atau membran yang terdapat pada instrumen. Cara memainkannya dipukul dengan jari tangan atau alat pemukul.
Contohnya : kendang, tifa, rebana, drum, tom-tom, dsb.
·           Elektrofon adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya  berasal dari sinyal hasil osilasi (getaran) sirkuit elektronik.
Contohnya : organ dan elektron.



IDIOFON
·     Kolintang
Kolintang merupakan alat musik khas dari Minahasa (Sulawesi Utara) yang mempunyai bahan dasar yaitu kayu yang jika dipukul dapat mengeluarkan bunyi yang cukup panjang dan dapat mencapai nada-nada tinggi maupun rendah seperti kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau sejenisnya (jenis kayu yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar).
Kata Kolintang berasal dari bunyi : Tong (nada rendah), Ting (nada tinggi) dan Tang (nada tengah). Dahulu Dalam bahasa daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain kolintang: "Mari kita ber Tong Ting Tang" dengan ungkapan "Maimo Kumolintang" dan dari kebiasaan itulah muncul nama "KOLINTANG” untuk alat yang digunakan bermain. Adapun pemakaian kolintang erat hubungannya dengan kepercayaan tradisional rakyat Minahasa, seperti dalam upacara-upacara ritual sehubungan dengan pemujaan arwah para leluhur. Itulah sebabnya dengan masuknya agama kristen di Minahasa, eksistensi kolintang demikian terdesak bahkan hampir menghilang sama sekali selama ± 100th.
Setiap alat memiliki nama yang lazim dikenal. Nama atau istilah peralatan Musik kolintang selain menggunakan bahasa tersebut diatas juga memiliki nama dengan menggunakan bahasa Minahasa, dan untuk disebut lengkap alat alat tersebut berjumlah 9 buah. Tetapi untuk kalangan professional, cukup 6 buah alat sudah dapat memainkan secara lengkap.
Susunan lengkap (9 pemain) : Melody - Depan tengah Bass - Belakang kiri Cello - Belakang kanan Alat yang lain tergantung lebar panggung (2 atau 3 baris) dengan memperhatikan fungsi alat (Tenor & Alto).
Nada-nada dasar dalam alat kolintang sebagai berikut:
C = 1 3 5 Cm = 1 2 5 D = 2 4 6 Dm = 2 4 6 E = 3 5 7 Em = 3 5 7 F = 4 6 1 Fm = 4 5 1 G = 5 7 2 Gm = 5 6 2 A = 6 1 3 Am = 6 1 3 B = 7 2 4 Bm = 7 2 4

·     Angklung
Angklung adalah mitologi dari Bahasa Bali, yaitu Ang yang berarti angka (berupa not) dan klung yang berarti rusak. Jadi, jika digabungkan angklung berarti angka yang rusak.
Dalam sejarah perkembangan musik Angklung, bentuknya yang sekarang merupakan adaptasi bentuk alat musik dari Filipina.
Perkembangan musik angklung pada mulanya yaitu berasal dari bambu wulung (wulung awi) yang dimainkan dengan cara dipukul-pukul. Permainan bambu tersebut bermula untuk menghormati binatang totem dan untuk menghormati dan menghargai pemberian hasil panen padi yang banyak dan baik dari Dewi Sri yang dipercaya sebagai dewi yang memberikan kesejahteraan.
Pada masa modern ini, perkembangan musik angklung mulai berubah. Itu berawal dari Daeng Sutisna yang berhasil mengubah tangga nada petatonis menjadi diatonis (do,re,mi,fa,sol,la,si,do) pada tahun 1983. Dan perkembangan itu pun terjadi, misalnya pada KTT Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat. Musik Angklung modern dimainkan untuk acara resmi dalam Indonesia Ultimate Diversity tersebut, yaitu dalam lagu Indonesia Raya dan beberapa lagu daerah yang terkenal seperti Rasa Sayange, Ayo Mama, Burung Kakak Tua dan Bebek Angsa.Angklung yang terbuat dari bambu hitam (wulung) tersebut merupakan angklung bertangga nada diatonis yang dapat memainkan melodi lagu-lagu tradisional maupun modern, serta dapat mengiringi melodi-melodi lagu tersebut.
·     Gong
 

Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia Timur. Gong ini digunakan untuk alat Musik Tradisional.  Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti ini.
Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut juga Kkwaenggwari. Tetapi kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan dengan cara ditopang oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karena satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi volume  suara denting yang dihasilkan.

·     Bonang
Bonang adalah alat musik yang digunakan dalam gamelan Jawa. bonang juga merupakan instrumen melodi terkemuka di Degung Gamelan Sunda. Ini adalah koleksi gong kecil (kadang-kadang disebut “ceret” atau “pot”) ditempatkan secara horizontal ke string dalam bingkai kayu (rancak), baik satu atau dua baris lebar. Semua ceret memiliki bos pusat, tetapi di sekelilingnya yang bernada rendah memiliki kepala datar, sedangkan yang lebih tinggi memiliki melengkung satu. Masing-masing sesuai untuk lapangan tertentu dalam skala yang sesuai; sehingga ada yang berbeda untuk bonang pelog dan slendro. Mereka biasanya dipukul dengan tongkat berlapis (tabuh). Hal ini mirip dengan gong memeluk lain di gamelan itu, kethuk, kempyang, dan kenong.





Bonang dapat dibuat dari perunggu dipalsukan, dilas dan dingin-dipalu besi, atau kombinasi dari logam. Selain bentuk gong-berbentuk ceret, bonang ekonomis terbuat dari besi dipalu atau kuningan pelat dengan mengangkat bos sering ditemukan di desa gamelan, dalam gamelan Suriname-gaya, dan di beberapa gamelan Amerika. Bonang ini mirip dengan reong Bali.
Dalam gamelan Jawa Tengah ada tiga jenis bonang yang digunakan:
·       Panerus Bonang adalah yang tertinggi dari mereka, dan menggunakan ketel terkecil. Pada umumnya mencakup dua oktaf (kadang-kadang lebih dalam slendro pada instrumen Solo-gaya), seluas sekitar kisaran yang sama dengan saron dan peking gabungan. Ia memainkan irama tercepat bonang itu, saling layu dengan atau bermain di dua kali kecepatan dari bonang barung.
·       Barung Bonang adalah bernada satu oktaf di bawah bonang panerus, dan juga secara umum mencakup dua oktaf, kira-kira kelas yang sama dengan demung dan saron gabungan. Ini adalah salah satu instrumen yang paling penting dalam ansambel tersebut, karena banyak memberikan isyarat untuk pemain lain dalam gamelan.
·       Panembung Bonang adalah nada terendah. Hal ini lebih sering terjadi pada gamelan gaya Yogyakarta, seluas sekitar kisaran yang sama dengan slenthem dan demung gabungan. Ketika hadir dalam gamelan Solo-gaya, mungkin hanya memiliki satu baris dari enam (slendro) atau tujuh ceret terdengar dalam daftar yang sama seperti slenthem tersebut. Hal ini dicadangkan untuk repertoire yang paling keras, biasanya memainkan balungan lain dari itu.


·      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiB30WQH9K0vY5UgQj79jPJKQOGFklxxHTIoXDysnG9uVZuJaYeTujUHCNP0BVl-TVBsWVSMBGQQ8h1juw7GUMQGr1B6vuElanmSvy-QYLbLCLrOEM-TZIOZbpADK_wWZ_bB75ESD4gk2x/s400/Kenong_1.jpgKenong
Kenong adalah Gong berbentuk periuk besar yang berbusut di tengah-tengah diperbuat daripada perunggu. Diatur melintang di atas tali yang direntang pada para-para. Kenong merupakan versi besar daripada gong yang biasanya set-set kecil. Kenong yang kedapatan dalam Joget Gamelan adalah seakan dan tiruan dari Gamelan Jawa Tengah. Digunakan dalam joget gamelan Pahang, Trengganu dan gamelan Batu Pahat. Dipalu dengan pemalu berbalut dihujungnya. Dimainkan oleh seorang pemain.















KORDOFON
·     Rebab
·        merupakan Alat Muzik bertali menggunakan penggesek dan mempunyai tiga utas tali daripada dawai logam. Lazimnya badan dibuat daripada kayu nangka dan berongga di bahagian dalam. Bentuk badannya lebar di bahagian atas dan liras sedikit ke bawah. Dadanya ditutup dengan kulit diperbuat daripada perut lembu yang dikeringkan. Busut kecil yang dibuat dari lilin lebah ditampal pada sebelah kiri dadanya dipanggil "susu". Disisi bahagian atas lehernya dipasang pemulas bagi melaras suaranya. Leher atau papan jari dipasang pada bahagian atas badannya. Pada bahagian atas kepalanya berukiran dan dipanggil `Pucuk Rebung'. Lehernya memanjang ke bawah menerusi badan dan hujungnya menjadi pancang dibahagian bawah di mana alat itu diletakkan berdiri bila ia dimainkan. Kayu kekuda titian tadi diletak pada tengah dadanya dan boleh diubah kedudukannya. Penggesek dibuat dari kayu dan melengkong sedikit. Tali penggesek ialah urat daripada selapuk balutan mayang kelapa dan kini digunakan tali tangsi.
Digunakan dalam muzik mengiringi Mak Yong, Peteri dan Selampit di Kelantan.
Rebab diletak berdiri didepan pemain yang duduk bersila dilantai. Rebab digesek dan sambil menggesek jari-jarinya mengawal ketegangan tali-tali penggesek. Jari-jari tangan sebelah lagi memetik atau menekan pada tali?tali di bahagian leher untuk mengeluarkan berbagai pic. Ketiga?tiga tali dilaras pada jeda perfect 4 th atau pada jeda perfect 4 th dan perfect 5 th.

·     Pipa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6iS4OUkBA25ZqiwsCGqxSCiX_fawkZz12apIS3LIJ4n1b4r6YEEwr-el17ljMea8sWuksP93gh9P3T7ZiZrdjX0T3Z3ApEhslTxoggSv7anX4Ycv_Z_t-4b9HW_c_G0MHLsHjb5bTMI0Q/s200/Pipa_1.jpgPipa adalah alat bertali mempunyai 4 tali logam. Badan dibuat dari kayu; dadanya bulat dan belakangnya cembong tetapi permukaan dadanya mendatar. Beberapa kekuda titian tali dari kayu dipasang pada papan jari seperti fret. Tali-tali diikat kepada hujung bahagian bawah badan dan pada 4 pemulas melaras disisi papan jari. Bahagian kepalanya berukir.

Pipa digunakan dalam orkestra untuk mengiringi opera Cina; juga sebagai alat solo atau mengiringi nyanyian. Cara bermain dengan memegang berdiri atas pahu pemain. Tali-tali dipetik dengan hujung-hujung jari dan kuku. Jari-jari tangan sebelah lagi diletak pada tali-tali antara fretnya untuk mengeluarkan berbagai pic bila tali-tali dipetik.





·     Gambus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOJpt9cQeC7Hi2GOBW0PQg1v1GfLgDNp_P7OG8R7jaQBgcn88Nc5UIIX8rLP7mHINAcSs8475QM3yi20P1Vx2ywOrHioJXy0AknvrJQO4hgeieQBih58kaCFP847C-3bMt8pHpUVcWnrMd/s200/Gambus_1.jpgSejenis gitar bertali 6 dan membengkak di bahagian badannya hampir-hampir separuh bulat. Tali gitar diperbuat dari perut binatang atau loyang yang dipetik dengan kuku tenggiling. Badannya diukir dari sebatang kayu nangka yang berongga di dalamnya. Lehernya ditutup dengan sekeping kayu nipis dan permukaan badannya ditutup dengan kulit kambing atau kulit biawak. Gambus lazimnya dimainkan untuk hiburan persendirian, pemuzik gazal dan muziknya menyerupai tarian Melayu seperti joget dan zapin di Johor.
Dipetik bagaimana cara bermain guitar.

·     Biola
http://erabaru.net/images/stories/violin--10.jpgBiola termasuk salah satu jenis dari kelompok Violin, yang terdiri dari: biola kecil, biola menengah, biola besar dan biola bass, perbedaannya terletak pada ukurannya, namun cara berbunyi dan cara resonansinya sama. 
Biola dimainkan dengan cara digesek, pada umumnya disebut: alat musik gesek. Asal usul alat musik gesek termasuk cukup lama di dalam sejarah umat manusia, seiring dengan penyebaran kebudayaan dan perubahan sejarah, oleh karena itu di wilayah berbeda kemungkinan terdapat sebutan berbeda untuk satu alat musik yang sama, atau bisa saja sebuah sebutan yang sama tapi yang dimaksud alat musik berbeda, perlahan-lahan seiring dengan situasi endemiknya  maka telah berkembang menjadi alat musik yang beraneka-ragam.


·     Cello
Violoncello, yang hampir selalu disingkat menjadi cello anggota dari keluarga biola. Orang yang memainkan cello disebut cellis. Cello adalah alat musik yang populer dalam banyak segi : sebagai instrumen tunggal, dalam musik kamar, dan juga sebagai fondasi dalam suara orkestra modern.
Cello adalah sebuah instrumen yang rumit yang terdiri atas banyak bagian. Meskipun pada umumnya dia dibuat dari kayu, beberapa bagiannya dapat dibuat dari baja atau logam-logamlainnya dan/atau bahan komposit. Dawai-dawai modern dibuat dari baja, nilon atau bahan-bahan inti sintetis lainnya, yang dilapisi dengan berbagai gulungan logam.




GITAR
Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja.


HARPA
Harpa atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Harp adalah jenis alat musik petik. Seringkali alat musik ini diilustrasikan bersama dengan para malaikat. Bentuknya tinggi, umumnya berwarna emas, dan memiliki senar. Biasanya berbentuk dasar segitiga. Seringkali hadir dengan orkestra simfoni, bersamaan dengan suara vokal, suara flute, atau bisa juga dengan jazz bass dan drum.
Sebuah harpa dapat dimainkan baik dengan tangan, ataupun dengan tangan dan kaki, seperti yang ditemui pada pedal harp. Harpa dapat dimainkan secara solo, atau bisa juga dalam bagian sebuah ensemble.
Namun lepas dari keseluruhan itu, baik dimana ataupun bagaimana harpa dimainkan, Harpa dapat menciptakan sebuah dentingan yang sangat indah.
Harpa memiliki berbagai jenis variasi bentuk, ukuran, dan berat. Namun kesemuanya itu tetap memiliki tiga bagian utama, yaitu:
  1. Papan suara (Sound board)
  2. Leher (Neck)
  3. Senar (String)
Harpa Modern biasanya berbentuk triangular. Variasi ukuran sebuah harpa bisa mencapai dua kaki (60 cm) hingga enam kaki (180 cm) dan memiliki 22 sampai 47 buah senar. Harpa dengan ukuran yang lebih kecil bisa dipangku sambil dimainkan. Sedangkan yang berukuran besar biasanya diletakkan di lantai.
Harpa dapat ditemui dengan bentuk dan ukuran yang lebih variatif dibandingkan dengan alat musik/ instrumen lain. Harpa merupakan salah satu intrument yang tertua, dan konon telah digunakan sejak zaman Mesir kuno, dan untuk jenis Harpa yang terbaru, adalah Harpa Elektrik.
LUTE
 






UKULELE
Ukulele adalah alat musik petik sejenis gitar berukuran kecil, sekitar 20 inci, dan merupakan alat musik asli Hawaii ditemukan sekitar tahun 1879, Alat musik 'Ukulele' dalam bahasa hawaii artinya 'kutu loncat'. Lihat pada Ukulele History [1], dan A little History of Ukulele

MANDOLIN
Mandolin adalah sebuah alat musik petik tradisional yang mempunyai senar dan dimainkan seperti biola. Sering dipakai untuk mengiringi tari rudat dan lagu-lagu tradisional. Alat musik ini dapat dipadukan dengan alat musik lainnya untuk mengiringi lagu tradisional.
Cara main alat musik ini mirip dengan gitar, jumlah senar alat musik ini beda dengan gitar. Alat musik ini berasal dari Italia.



BANJO
Banjo adalah alat musik petik yang dikembangkan oleh budak Afrika di Amerika Serikat, dan merupakan gabungan beberapa alat musik Afrika. Nama banjo umumnya dianggap berasal dari istilah Kimbundu, mbanza. Meski demikian, penelitian menyatakan bahwa istilah ini mungkin berasal dari istilah Senegambia yang menunjuk pada tongkat bambu yang digunakan untuk leher alat musik ini.


SASANDO
Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.
Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando..









AEROFON

·     Harmonika
Harmonika adalah sebuah alat musik yang paling mudah dimainkan. Hanya tinggal meniup dan menghisapnya harmonika akan mengeluarkan suara yang cukup bagus. Harmonika berasal dari alat musik tradisionalChina yang bernama 'Sheng' yang telah digunakan kira-kira 5000 tahun yang lalu sejak kekaisaran Nyu-kwa.

Harmonika modern ditemukan pada tahun 1821 oleh Christian Friedrich Buschmann. Sebuah instrumen musik tiup sederhana yang terdiri dari plat-plat getar dari logam yang disusun secara horozontal dengandesain yang kurang baik dan hanya menyediakan nada tiup kromatis.
Desain awal dari Buschmann akhirnya banyak ditiru dan dimodifikasi menjadi lebih baik. Salah satu contohnya adalah harmonika buatan Richter yang merupakan desain awal dari sebuah harmonika modern. Pada tahun 1826 ia mengembangkan variasi harmonika dengan 10 lubang tetap dan 20 pelat getar dengan pemisahan fungsi pelat yang ditiup dan yang dihisap. Pada akhirnya, nada yang dibuat oleh Richter disebut sebagai nada diatonis dan merupakan nada standard harmonika.


·     Seruling
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQD0px699CYTuVqR8ULCaZug3a0loTQys63r42-u9BuhUuMPCfGtD-CMnZXoTyZ7paiAmuy1YJ1Q3JkSE-g8uaVPXfe_iJ5CY7oduuA3VMfufq0GjiuHw4sZGaykYiYz0SdooOM2vJtmOc/s400/seruling_2.jpgAlat tiupan dibuat daripada buluh. Berbagai panjangnya dan berbagai pula jumlah lubang memetiknya.


Digunakan untuk memainkan muzik hiburan.

Ditiup pada pangkal. Seruling dipegang tegak pada mulut peniup. Bibir bawah diletak pada permukaan atas seruling dan angin ditiupkan melalui lubang kecil pada pangkal bahagian atas.


·     Nafiri
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwYnB6GHL_44Cg7MsgVVOMfthEgK6NvjOwrsUcc3LdR_aZ2vgmBhNf4VfqPHSC_0J2dE8vHyueTRKbtJrvr6SGtVnIMlLKx5DUIrnH5xI-EbrTA0rutUIZ7G4WtLADbUNYr6zcpl8NaYKX/s400/Nafiri_1.jpgNafiri ialah sejenis alat tiupan horn yang diperbuat dari perak dan berukuran panjang 32 inci. Ia mengeluarkan bunyi yang sayup dan menggerunkan.

Dimainkan dalam muzik nobat dalam majlis hiburan kaum kerabat diRaja, mengiringi istiadat-istiadat istana, istiadat pertabalan, hari keputeraan Sultan, perkahwinan diRaja dan upacara sambutan diRaja.

Dipegang tegak pada bibir peniup. Bibir diletak pada mulut peniup alat tiupan itu dan dibuat getaran bila udara ditiupkan ke dalam alatan itu. Pic bertukar mengikut ketegangan bibir mulut pemain.
·     Sompoton
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDSuK56CFlziGcBQ2OFojO6B4zLYEZWWTcTLvOB7Y1MLzbCxdpDdVoBvK5qIwzSfwNxyCctl5u52FmViqoN798ZiRqzaBm04Yix3M64A50bszxUVB2HqcWXj-S_wXKSWyHCBvw4RueUWkm/s400/Sompoton_1.jpgDiperbuat dari labu air yang telah dikeringkan. Lapan batang buluh kecil disusun dalam dua lapisan dan dimasukkan kebahagian buah labu tersebut dengan menebuk. Gam kelulut digunakan untuk melekatkan batang-batang buluh tersebut juga untuk menahan angin dari keluar melalui celah-celah buluh apabila tiupan dilakukan. Salah satu daripada buluh ini tidak berfungsi hanya untuk memperseimbangkan kedudukan bentuk alat tersebut. Beberapa kepingan kecil plat buluh diletakkan pada dasar tiap-tiap tepian buluh untuk menghasilkan bunyi mengikut kod muzik yang telah ditentukan.
Alat ini dimainkan oleh suku kaum Kadazan di Sabah dalam persembahan nyanyian dan tarian. Sompotan boleh dimainkan secara hiburan persendirian atau kumpulan untuk mengiringi tarian.
Pemain boleh meniup atau menyedut mulut labu dengan menutup dan membuka tiga daripada empat buluh terpendek pada hujungnya dengan tiga kecil pada dasar buluh terpendek serta hadapan dan belakang paip yang lebih panjang dengan jari tangan kiri. Ianya akan mengeluarkan nada yang bergetar dan menghasilkan satu bunyian harmoni yang merdu.

·     Saxophone
http://i45.tinypic.com/2aieslf.jpg Saxophone adalah alat musik yang masuk dalam kategori aerophone, single-reed woodwind instrument. Saat ini saxophone sangat popular digunakan dalam musik jazz, dan memiliki berbagai jenis dengan range yang berbeda-beda.
Saxophone berasal dari Belgia, dibuat oleh seorang pemain clarinet dan pembuat alat musik bernama Adolphe Sax pada awal tahun 1840. Tentang bagaimana munculnya ide pembuatan Saxophone sendiri tidak jelas, dan para ahli menyimpulkan bahwa salah satu kemungkinan adalah Saxophone lahir dari hasil eksperimen Sax dengan berbagai Clarinet, Adolphe Sax juga terkenal dengan desain ulang Bass Clarinet, dengan dua register instrument yang terpisah satu oktaf.
Walau menurut penelitian Saxophone lahir pada tahun 1841, namun lebih tepat jika tahun kelahirannya adalah pada saat Sax mempatenkan ciptaannya itu pada tahun 1846. hak paten Sax mencakupi 2 keluarga Saxophone yaitu keluarga orkestra (in C dan in F) dan keluarga band (in Bb dan in Eb).



MEMBRANOFON
DRUM
Gitar
 adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan jari-jemari tangan atau sebuah plektrum (alat petik gitar). Bunyinya dihasilkan dari senar-senar yang bergetar.Gitar bisa berupa gitar akustik atau listrik, atau gabungan antara keduanya.

TIFA
Tifa merupakan alat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnya Maluku dan Papua. Alat musik ini bentuknya menyerupai kendang dan terbuat dari kayu yang di lubangi tengahnya. Ada beberapa macam jenis alat musik Tifa seperti Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas.Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknyapun biasanya dibuat dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua memiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing.
Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi tarian perang dan beberapa tarian daerah lainnya seperti tari Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik totobuang, tarian tradisional suku Asmat dan tari Gatsi.
Alat musik tifa dari Maluku memiliki nama lain, seperti tahito atau tihal yang digunakan di wilayah-wilayah Maluku Tengah. Sedangkan, di pulau Aru, tifa memiliki nama lain yaitu titir. Jenisnya ada yang berbentuk seperti drum dengan tongkat seperti yang digunakan di Masjid . Badan kerangkanya terbuat dari kayu dilapisi rotan sebagai pengikatnya dan bentuknya berbeda-beda berdasarkan daerah asalnya.


KENDANG
Kendang, kendhang, atau gendang adalah instrumen dalam gamelan Jawa Tengah yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran ,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang yang khas yaitu kendhang kosek.
Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang denga orang lain maka akan berbeda nuansanya.


REBANA
Rebana (bahasa Jawa: terbang) adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. ini merupakan symbol kota bumiayu .terbuat Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan hadroh.
Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang. Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama.


Sabtu, 30 Agustus 2014

konflik komunal diperbatasan Indonesia - Timor leste dan upaya penhyelesaiannya


          Pada pertengahan oktober 2013 , konflik antar warga di perbatasanIndonesia-Timor Leste kembali pecah. Warga kedua Negara saling serang dengan melempar batu dan kayu di perbatasan kabupaten Timor Tengah Utara (Indonesia) dengan Distrik Oecussi (Timor Leste) . konflik ini menimbulkan ketegangan hubungan antarwargahingga berhari-hari berikutnya (tempo, 15 oktober 2013). Konflik tersebutbukan pertama kali terjadi , karena pada akhir juli 2012 konflik serupa juga erjadi di kabupaten yang sama, tetapi melibatkan warga dari desa yang berbeda.
            Kasus konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste menarik, karena jenis konflik tersebut hamper tidak terjadi di wilayah perbatasan darat Indonesia lainnya, baik di Kalimantan maupun di Papua. Biasanya masalah yang muncul berupa belum di sepakatinya delimitasi dan demarkasi batas serta maraknya aktivitas lintas batas illegal. Bisa dikatakan jarang sekali terjadi kekerasan antarwarga. Oleh karena itu, analisis terhadap konflik komunal diperbatasan Indonesia – Timor Leste tersebut penting untuk dilakukan ,agar Indonesia dapat membuat langkah antisipasi sehingga kejadian serupa tidak terjadi di masa depan.
v Kronologi konflik
Pada oktober 2013 , pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Timor Leste , dimana menurut Wrga timor tengah utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. padahal berdasarkan nota kesepahaman kedua Negara pada tahun 2005, zona bebas ini tidak boleh dikuasai secara sepihak, baik oleh Indonesia maupun timor leste . selain itu , pembangunanjalan oleh timur leste tersebut merusak tiang-tiang pilar perbatasa , merusak pintu gudang genset pos penjagaan perbatasan milik Indonesia , serta merusak Sembilan kuburan orang tua warga nelu , kec.Naibenu , Kab. Timor Tengah Utara.
Pembangunan jalan baru tersebut kemudian memacu terjadinya konflik antara warga Nelu , Indonesia dengan warga Leolbatan , Timor Leste  pada senin ,14 oktober 2013. Mereka saling lempar batu dan kayu. Aksi ini semakin besar karena melibatkan anggota polisi perbatasan timor leste (cipol) yang turut serta dalam aksi yang saling lempar tersebut. Dari aksi tersebut , enam warga leolbatan dan satu anggota cipol menderita luka parah , sementara dari sisi Indonesia hanya ada satu warga Nelu yang menderita luka ringan.
Setelah jatuhnya korban dari kedua belah pihak, aksi saling serang kemudian dihentikan . namun demikian, warga masih berjaga-jaga di perbatasan masing-masing . eskalasi konflik semakin ,meningkat setelah terjadi insiden penggiringan 19 ekor sapi milik warga Indonesia yang diduga digiring oleh warga Timor Leste masuk ke wilayah mereka .selanjutnya, 10 warga Indonesia didampingi enam anggota TNI  satgas-pamtas masuk ke wilayah timor leste untuk mencari 19 ekor sapi tersebut. Sementara itu, ratusan warga lainnya dari empatdesa di kecamatan Naibenu berjaga-jaga di perbatasan dan siap perang melawan warga leolbatan., desa kosta,kecamatan kota, distrik oekussi, Timor Leste. Berita terakhir yang terkumpul dari media masa , warga masih berjaga-jaga diperbatasan  (tempo, 18 oktober 2013)
Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi di perbatasan Indonesia- timor leste . satu tahun sebelumnya , konflik juga terjadi di perbatasan timur tengah utara –oecussi. Pada 31 juli 2012  , warga desa haumeni ana, kec bikomi utara bentrok dengan warga passabe, distrik oecussi, timor leste.bentrokan inin dipicu oleh pembangunan kantor pelayanan bea cukai, imigrasi, dan karantina  (CIQ) Timor leste di zona netral yang masih disengketakan , bahkan di tuduh telah melewati batas dan masuk ke wilayah Indonesia sejauh 20 m. tanaman dan pepohonan di tanah tersebut dibabat habis oleh pihak timor lestesetelah terlibat aksi saling ejek, wargadari keduanegara kemudian saling lempar batu dan benda tajam sebelum akhirnya dilerai oleh aparat TNI perbatasan dan tentara timor leste.
v Faktor penyebab konflik
Terdapat beberapa factor yang menjadi penyebab terjadinya konflik komunal tersebut. Pertama, masih belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua Negara. Berdasarkan nota kesepahaman antara kedua Negara pada 2005, masih terdapat 4% perbatasan darat yang masih belum disepakati. Menurut badan nasional pengelola perbatasan (BNPP) kedua Negara  masih mempersengketakan tiga segmen yaitu (a) diNeolbesi citrana, desa Netemnanu utara, Amfoang timur, kab.Kupang ,dengan distrik oecussi , timor leste, menyangkut areal persawahan sepanjang sungai noelbesi , yang status tanahnya masih sebagai zona netral. (b) segmen di bijaelsunan , oben, di kab.timor tengah utara dengan distrik oecussi , yaitu pada areal seluas 489 bidang tanah sepanjang 2,6 km atau 142,7 ha. Tanah tersebut merupakan tanah yang di sterilkan agar tidak menimbulkan masalah karena Indonesia- timor leste mengklaim sebagai miliknya. (c) segmen di dolemil memo, kabupaten belu yang berbatasan dengan distrik bobonaro, yaitu perbedaan identifikasi terhadap median mota malibaca pada aliran sungai sepanjang 2,2km atau pada areal seluas 41,9 ha.
Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai nantayang apatdperbaasan kedua Negara dari sudut pandang Indonesia pemerintah dan warganya menganggap bahwa zona netral adalah zona yang masih belum ditetapkan statusnya sebagai milik Negara Indonesia atau timor leste ,sehingga harus dikosongkan dari segala aktivitas warga . sementara dari sudut pandang timor leste, zona itu sebenarnya adalah wilayah timor leste yang digunakan oleh PBB sebagai kawasan koordinasi keamanan antara TNI dan PBB , sebagai tempat fasilitasi pembangunan pasar bagi warga di perbatasan, dan sebagai tempat rekonsiliasi antara masyarakat eks timtim dengan masyarakat pasabe, distrik oecussi . dengan demikian , setelah PBB meninggalkan timor leste seharusnya zona netral tersebut tetap menjadi bagian wilayah kedaulatan timor leste.
Ketiga, terkait dengan aspek social budaya , yaitu masih terdapat sentiment negative antarwarga Indonesia dengan warga timor leste . sebenarnay warga timor tengah utara dan oecussi di perbatasan berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu sama-sama orang timor, baik itu suku tetun ,marae (Bunak), Kemak dan Dawan. Hubungan kekerabatan pun sudah lama terjalin , apalagi timor leste pernah menjadi bagian dari Indonesia sejak tahun 1975 hingga 1999n. namun , pascapemisahan timor timur sebagai hasil referendum, sentiment negative tersebut menguat.  Di satu sisi warga timor leste , terutama yang pada referendum menjadi bagian kelompok prokemerdekaan , melihat Indonesia sebagai Negara yang telah menjajah mereka selam hamper 25 tahun. Di sisi lain , warga Indonesia melihat warga timor leste sebagai orang-orang yang tidak berterima kasih , apalagi banyak anggota kelompok prointegrasi yang memilih mengungsi ke wlayah Indonesia pascareferendum. Sentiment negative ini semakin menguat ketika masyarakat kedua Negara sama-sama dalam kondisi miskin dan mereka terlibat perebutan sumber daya seperti lahan kebun dan sapi.
v Upaya penyelesaian
Indonesia sudah melakukan berbagaitindakan untuk menyelesaikan masalah ini, baik tindakan yang bersifat jangka pendek (penyelesaian konflik yang terjadi ) maupun tidakan yang bersifat jangka panjang (penyelesaian sumber konflik)m .pada penyelesaian yang bersifat jangks pendek, untuk konflik yang terjadi tahun 2012, aparat TNI dari korem 161 wirasakti kupang berhasil menghentikan pembangunan kantor QIC yang dilakukan oleh pihak timor leste. Menurut komandan korem, pembangunan tersebut sudah melewati tapal batas Indonesia sejauh 20 m sehingga TNI meminta timor leste agar segera menghentikan pembangunan tersebut. Sambil menunggu penyelesaian lebih lanjut, TNI bersama tentara tior leste berhasil menghentikan konflik antarwarga perbatasan kedua Negara dan menciptakan kondisi yang kondusif kembali. Dari kasustersebut , Indonesia mendapat pembelajaran bahwa kekuatan TNI yang ditempatkan di titik –titik perbatasan ternyata masi kurang dalam menghentikan konflik antarwarga perbatasan , sehingga komandan korem di kupang perlu dating sendiri ke lokasi konflik. Oleh karena itu dalam jangka panjang , kekuatan TNI di titik perbatasan perlu di tambah agar di masa yang akan dating konflik-konflik tersebut bisa diantisipasi.
Namun , dalam kasus 2013 keterlibatan anggota keamanana dari kedua Negara baik cipol-nya timor leste maupun TNI-nya Indonesia, justru membuat konflik ini semakin besar. Dengan kekuatan senjata api yang mereka pegang, keterlibatan aparat keamanan justru semakin meningkatkan eskalasi konflik dan menimbulkan korban yang lebih besar . padahal aparat keamanan ini seharusnya bisa menjadi functional actor  yang bisa menenangkan warga dari Negara masing-masing untuk tidak melakukan aksi kekerasan , seperti yang terjadi pada kasus tahun 2012.
Dalam usaha penyelesaian yang bersifat jangka panjang, Indonesia melakukan diploma dalam rangka menyelesaikan delimitasi terhadap segmen-segmen yang masih belum disepakati . berdasarkan perjanjian perbatasan darat 2012 , kedua Negara telah menyepakati 907 koordinat titik-titik batas darat atau sekitar 96% dari panjang total garis batas. Garis batas darat tersebut ada di sector timur  (kab.Belu) yang berbatasan langsung dengan distrik covalima da distrik      bobonaro sepanjang 149.1 km dan di sector barat  (Kab.Kupang dan Kab timor tengah utara ) yang berbatasan langsung dengan wilayah enclave oecussi sepanjang 119.7 km. upaya diplomasi ini tidak hanya befokus pada penyelesaian garis demarkasi terhadap tiga segmen batas yang belum di sepakati , tetapi juga pengenalan pengaturan di kawasan perbatasan yang memungkinkan warga timlor leste dan warga Indonesia yang berada di sisis perbatasan masing-masing untuk bisa melanjutkan hubungan social dan kekeluargaannya yan selama ini telah terjalin diantara mereka.
Dalam upaya diplomasi untuk menyelesaikan sisa segmen yang belum di sepakati, hambayan yang perlu diantisifasi   adalah perbedaan pola pendekatan penyelesaian yang di gunakan oleh masing-masing pihak. Pihak timor leste dengan dipandu oleh ahli perbatasan dari united nations temporary executive administration (UNTEAD) Menekankann bahwa penyelesaian perbatasan hanya mengacu kpa traktat antara Belanda-portugis tahun 1904 dan sama sekali tidak memperhtungkan dinamika adat ikut dipertimbangkan . perbedaan pola pendekatan ini perlu disamakan terlebih dahulu sebelum pembahasan tentang tiga segmen batas dilanjutkan.
v Langkah kedepan
Kasus penyelesaian antara Indonesia dengan timor leste diatas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan , baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh kementrian luar negeri kedua Negara. Namun demikian hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsure masyarakatb dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsure masyarakat disini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait dengan adatb istiadat yang berlaku disana . pada satu sisi, pemerintah melakukan perundingan di tingkat pemerintah, namun pada sisilain masyarakat adat membuat kesepakatan –kesepakatan terkait batas lahan dan aturan pengelolaan kebun di wilayah mereka, yang sangat mungkin hasilnya bertentangan dengan hasil yang disepakati.
Namun demikian sebelum pelibatan unsure masyarakat tersebut dilakukan, pemerintah Indonesia pelu membekali warganya dengan pendidikan guna nmeningkatkan pengetahuan tentang perbatasan dan menguatkan jiwa nasionalisme, sehingga keterlibatan masyarakat akan memberikan dampak positif bagin posisi Indonesia dalam perundingan. Gabungan kekuatan militer diplomasi dan unsure masyarakat ini dapat menjadi senjata ampuh dalam mempertahankan edaulatan Negara, keutuhan wilayah NKRI ,dan keselamatan segenap bangsa di wilayah –wilayah perbatasan Indonesia.