Sabtu, 30 Agustus 2014

MATERI KELAS XI SEMESTER 1


Semester 1
BAB 1
STRUKTUR SOSIAL DALAM FENOMENA KEHIDUPAN
A.     Struktur sosial
1. Definisi struktur sosial
Kata struktur berasal dari bahasa latin yaitu structur  yang berarti menyusun, membangun, atau mendirikan. Dari kata structura yang berarti sususnan atau bangunan. Jadi struktur social berarti susunan masyarakat.
Menurut Kamur Besar Bahasa Indonesia, struktur berartisuatu gambaran yang dibuat sedemikian rupa yang menunjukan jalinan unsure-unsur pokok. Social berarti berkenaan dengan perilaku interpersonal atau perilaku yang berkaitan dengan proses social. Dengan demikian struktur social berarti suatu gambaran yang dibuat sedemikian rupa yang menunjukan jalinan unsure-unsur pokok yang berkaitan dengan perilaku interpersonal atau perilaku yang berkaitan dengan proses sosial.
Masyarakat pada umumnya memiliki struktur social dengan cirri-ciri yang sama yaitu sebagai berikut.
a.       Secara vertik, struktur sosial masyarakat ditandai oleh adanya perbedaan antarkelas sosial dan polarisasi yang cukup tajam.
b.      Secara horizontal, masyarakat ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan social. Kesatuan sosial itu berdasarkan perbedaan agama, perbedaan suku bangsa, profesi, ras, adat, serta perbedaan kedaerahan.
Beberapa ahli mendefinisikan struktur social sebagai berikut.
a.      Soerjono Soekanto
Menurutnya , struktur social sebagai sebuah hubungan timbale balik antara posisi-posisi sosial dan antara peranan-peranan social.
b.      Abdul Sani
Ia berpandangan bahwa struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat.
c.       Hendropuspito
Menurutnya, struktur sosial adalah skema penempatan nilai –nilai sosio-budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai dengan berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan dan demi kepentingan masing-masing.
d.      Soelaeman soemardi
Menurutnya, struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsure-unsur social yang pokok, meliputi kaidah-kaidah social, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.      
e.       Peter M. Blau
Menurutnya, struktur sosial adalah pola-pola pembedaan dalam kehidupan social, keteraturanyang dapat diamati, dan konfigurasi yang dapat di deteksi.
f.        Jary dan  Jary
Menurut keduanya, struktur social bisa mencakup 2 pengertian . pertama struktur social adalah pola hubungan social diantara kelompok social yang lebih kurang tetap dalam masyarakat. Kedua, pola pengaturan social yang lebih kurang tetap dalam masyarakat, kelompok, atau organisasi tertentu.
g.      George Simmel
Menurutnya, struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
h.      George C. Homans
Menurutnya, struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
i.        William Kornblum
Menurutnya, struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adamya pengulangan pola perilakun individu.
j.        Calchoun
Menurut pandangannya struktur sosial adalah pola hubungan-hubungan, kedudukan-kedudukan, dan jumlah orang yang memberikan kerangka bagi organisasi manusia, baik dalam kelompok kecil maupun keseluruhan rakyat.
k.      E.F Borgatta dan M.L Borgatta.
Ia menyatakan bahwa struktur sosial adalah lingkungan sosial bersama yang tidak dapat dirubah oleh orang per orang , yang menyediakan konteks atau lingkungan bagi tindakan manusia.
l.        Talcott parsons
Ia berpandangan bahwa struktur sosial adalah keterkaitan antarmanusia.
      Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa setiap struktur sosial yang muncul di dalam kehidupan masyarakat bisa terjadi karena adanya unsure-unsur sbb:
a.      Individu
Individu sebagai pembentukmasyarakat dalam hal ini juga bertindak selaku pembentukstruktursosial.
b.      Interaksi
Pola interaksi antara individu dalam masyarakat juga membentuk struktur sosial.
2. ciri-ciri struktur Sosial
Cirri-ciri struktur sosial secara umum adalah sebagai berikut.
a.      Bersifat abstrak
b.      Terdapat dimensi vertical dan horizontal
c.       Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat
d.      Merupakan bagian dari system pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat
e.       Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah
3.  Elemen Dasar Struktur Sosial
Empat elemen dasar struktur sosial adalah sebagai berikut.
a.      Status sosial
b.      Peran sosial
c.       Kelompok
d.      Lembaga / institusi
4. faktor –faktor Struktur Sosial
            Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut.
a.      Keadaan geografis
b.      Mata pencaharian
c.       Pembangunan
5.  fungsi Struktur sosial
a. fungsi identitas : berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok.
b. fungsi kontrol : berfungsi untuk mengontrol individu yang berada di dalam struktur tersebut.
c. fungsi pembelajaran : merupakan salah satu tempat berinteraksi.
6. jenis-jenis struktur Sosial
a.  Berdasarkan sifat
            1). Strukrur sosial kaku : suatu bentuk struktur sosial yang tidak dapat diubah . misalnya masyarakat yang menganut system kasta .
            2). Struktur sosial luwes : setiap anggota masyarakat bebas bergerak melakukan perubahan. Misalnya , terdapat pada masyarakat dengan stratifikasi terbuka.
            3). struktur sosial formal : suatu bentuk struktur sosial yang diakui oleh pihak yang berwenang. Misalnya, lembaga pemerintahan tingkat kabupaten yang terdiri dari bupati, wakil bupati, sekwilda, dll.
            4). Struktur sosial informal : struktur sosial yang nyata ada dan berfungsi, tetapi tidak mempunyai ketetapan hokum dan tidak diakui oleh pihak yang berwenang.
b. Berdasarkan identitas keanggotaan masyarakat
            1). Struktur sosial Homogen, struktur sosial yang memiliki latar belakan kesamaan identitas dari setiap anggota masyarakatnya, antara lain kesamaan agama, ras dan suku bangsa.
            2). Struktur Sosial heterogen , struktur sosial yang ditandai adanya keberagaman identitas anggota masyarakatnya.
c. Berdasarkan ketidaksamaan sosial
            ditinjau dari ketidaksamaan sosial jenis struktur sosial dikelompokan secara horizontal dan vertical.
7. perkembangan struktur sosial Masyarakat
a.  Masyarakat sederhana
cirri-cirinya:
1)      Memiliki ikatan organisasi berdasarkan tradisi turun temurun
2)      Memiliki ikatan kekeluargaan yang masih erat
3)      Mengedepankan system gotong royong
4)      Menerapkan system hokum tidak tertulis
5)      Masih memiliki kepercayaan pada kekuatan gaib
6)      Hasil produksi tidak untuk di jual, tetapi untuk dikonsumsi sendiri
b.Masyarakat Madya
 cirri-cirinya:
1)      Intensitas kekeluargaan tidak seerat masyarakat sederhana
2)      Lebih terbuka dengan pengaruh perubahan sosial
3)      Menerapkan system hokum tertulis dan tidak tertulis
4)      Mulai membentuk lembaga formal
5)      Mulai muncul pemikiran rasionalitas
6)      Mulai mengenal system diferensiasi dan stratifikasi
c.Masyarakat Modern
cirri-cirinya:
1)      Hubungan sosial berdasarkan kepentingan pribadi
2)      Membentuk hubungan sosial yang bersifat terbuka
3)      Mengembangkan pola pikir positivis
4)      Masyarakat memiliki tingkat ilmu pengetahuan yang tinggi
5)      Memberlakukan system hokum formal/ tertulis
6)      Membentuk stratifikasi sosial berdasarkan pada keahlian
B. Bentuk Struktur -Struktur Sosial
1. Diferensiasi sosial
a. pengertian Diferensiasi sosial
            Diferensiasi sosial merupakan klasifikasi masyarakat secara horizontal , mendatar atau sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada golongan lainnya, walaupun dalam kenyataannya terdapat kelompok masyarakat tertentu yang menganggap golongannya lebih tinggi dari yang lain.pengelompokan berdasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial.
b.Faktor-faktor penyebab timbulnya diferensiasi sosial)
1) kaidah sosial , 2) kategori 3) lembaga sosial 4) kelompok sosial
c. Bentuk-bentuk Diferensiasi sosial
            dalam masyarakat terdapat beberapa bentuk diferensiasi yaitu :
1.      Diferesiansi ras
ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki cirri-ciri fisik bawaan yang sama. Secara garis besar , manusia dibagi menjadi 3 kelompok ras utama yaitu :
1)      Ras mongoloid (berkulit kuning dan coklat)
2)      Ras Negroid (berkulit hitam
3)      Ras Kaukasoid (berkulit putih)
2.      Diferesiansi Suku bangsa (etnis)
Menurut koentjaraningrat berpendapat bahwa suku bangsa sebagai group suatu golongan manusia yang terikat oleh keseragaman budaya , sedangkan kesadaran dan identitas sering kali dikuatkan oleh kesatuan bangsa. Menurutnya jumlah suku bangsa yang ada di Indonesia adalah 195 suku bangsa.
3.      Diferesiansi Agama
Agama merupakan segala perwujudan dan bentuk hubungan manusia dengan tuhan. Menurut Emile Durkheim , agama adalah suatu system kepercayaan beserta praktiknya , berkenaan dengan hal-hal yang sacral yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral.
4.      Diferesiansi jenis kelamin
Jenis kelamin/gender adalah perbedaan secara budaya antara pria dan wanita yang dipelajari melalui sosialisasi , sedangkan jenis kelamin merupakan cirri yang dibawa sejak lahir dan tidak ditentukan sendiri sesuai keinginan individu.
5.      Diferensiasi profesi
merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesi.
6.      Diferesiansi Klan
Istilah klan juga disebut kerabat, keluarga besar, atau keluarga luas. Klan merupakan kesatuan genealogis , religio magis dan tradisi.
Beberapa jenis kelompok kekerabatan berdasarkan garis keturunan adalah .
a)      Matrilineal adalah klan atas dasar garis keturunan ibu. Misalnya klan di masyarakat minangkabau dan masyarakat Ngada di Flores.
b)      Patrilineal adalah klan atas dasar garis keturunan ayah. Misalnya terdapat pada masyarakat batak dengan sebutan marga.
c)      Bilateral / Parental adalah klan atas dasar garis keturunan ayah dan ibu secara bersama-sama. Contohnya di suku bangsa jawa, melayu, dayak.
7.      Diferesiansi Asal Daerah
Diferesiansi asal daerah merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggal yaitu desa atau kota.
d.      Pengaruh Diferesiansi sosial dalam masyarakat
1)      Kemajemukan sosial, 2) heterogenitas, 3) Interseksi, 4) Konsolidasi Sosial, 5) Primordialisme, 6) Etnosentrisme 7) Politik aliran (sectarian)
2. Stratifikasi Sosial
a. definisi Stratifikasi Sosial
            istilah stratifikasi sosial merupakan terjemahan dari b.inggris yaitu stratification yang bermakna pelapisan . kata stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin yakni stratum atau strata yang berarti lapisan / tingkatan dan socius yang berartiteman atau masyarakat. Jadi stratifikasi sosial secara harfiah adalah tingkatan yang ada dalam masyarakat.
b.faktor Penyebab Stratifikasi Sosial
            menurut Huky kondisi umum yang mendorong terciptanya stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah perbedaan Ras dan Budaya, pembagian tugas yang terspesialisasi, dan kelangkaan.
c.Dasar Stratifikasi Sosial
            menurut max weber stratifikasi sosial didasarkan menurut dimensi kekuasaan, hak istimewa dan prestise. Robert M.Z. Lawang mendasarkan stratifikasi sosial menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise. Adapun soerjono Soekanto mengemukakan empat dasar yaitu kekayaan (capital), kekuasaan (power),kehormatan (Nobility), dan pendidikan (education)
d.Sifat Stratifikasi Sosial
            1) Stratifikasi sosial terbuka (opened social stratification)
                        Dalam lapisan ini, terdapat kesempatan bagi setiap anggota masyarakat untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik ke lapisan atau bagi mereka yang tidak beruntung akan jatuh dari lapisan yang atas ke lapisan bawah. Jenis lapisan ini lebih banyak merangsang untuk maju dan berkembang kepada setiap anggota masyarakat.
            Beberapa faktor yang mendorong terbentuknya stratifikasi sosial terbuka yaitu adanya spesialisasi (pembagian tugas) dan kelangkaan hak dan kewajiban.
            2)Stratifikasi Sosial Tertutup (closed Social Stratification)
                        Stratifikasi sosial tertutup bersipat diskriminatif dan tetap. Contohnya stratifikasi sosial yang berlaku pada masyarakat berkasta di India.
            3)Stratifikasi Sosial Campuran
                        Ada kemungkinan di dalam suatu masyarakat terdapat unsure-unsur dari kedua sipat pelapisan sosial.
BAB 2
KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
A.    Konflik Sosial
1.      Definisi Konflik Sosial
Kata konflik berasal dari bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan, atau pertentangan . adapun secara sosiologis adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
2.      Fungsi konflik sosial
Menurut Lewis A. Coser, konflik memiliki beberapa fungsi positif yaitu:
a.       Konflik akan meningkatkan solidaritas
b.      Konflik dengan kelompok tertentu akan melahirkan kohesi dengan kelompok lainnya
c.       Akan menggugah warga yang semula pasif menjadi aktif
d.      Sebagai sarana komunikasi.
Sementara menurut Himes, konflik memiliki fungsi sebagai berikut.
a.       Secara structural, konflik dapat mengubah keseimbangan dan kekuasaan antara kelompok dominan dan kelompok minoritas.
b.      Dari sisi komunikasi, konflik meningkatkan perhatian masyarakat terhadap hal yang dipersengketakan dalam konflik, menyediakan media massa untuk memberitakan nya.
c.       Dari sisi solidaritas, konflik akan meningkatkan dan memantapkan solidaritas diantara kelompok minoritas.
d.      Dari sisi identitas , konflik akan menumbuhkan kesadaran mengenai siapa mereka dan mempertegas batas –batas kelompok.
3.      Bentuk –bentuk Konflik sosial
a.       Berdasarkan bentuk-bentuknya , konflik dibagi menjadi 5 bagian yaitu
1)      Menurut hubungannya dengan tujuan organisasi : konflik fungsional dan konflik disfungsional
2)      Menurut hubungannya dengan posisi pelaku konflik : konflik vertical, konflik horizontal, dan konflik diagonal.
3)      Menurut hubungannya dengan struktur organisasi : konflik hirarki, konflik lini staf, konflik formal-informal
4)      Menurut hubungannya dengan konsentrasi aktivitas manusia dalam masyarakat: konflik ekonomi, konflik politik, konflik budaya, konflikpertahanan, konflik antarumat.
5)      Menurut hubungannya dengan pelaku : konflikintrapribadi, konflik antarpribadi, konflik dalam kelompok, konflik dalam organisasi, konflik antarorganisasi.
b.      Terdapat tiga macam konflik  yang dialami manusia menurut kurt Lewin, yaitu
1)      Konflik positif-positif
Konflik positif-positif terjadi apabila seseorang individu menghadapi dua keinginan atau tujuan yang sama –sama menarik namun harus dipilih satu diantaranya.
2)      Konflik negative-negatif
Konflik negative-negatif terjadi apabila pada saat yang bersamaan seseorang dihadapkan pada dua alternative yang sama-sama tidak menarik .
3)      Konflik positif – negative
4)      Konflik ini terjadi apabila pada saat yang bersamaan individu dihadapkan pada pilihan yang bertolak belakang antara pilihan yang menarik dan pilihan yang menyedihkan.
c.       Terdapat lima bentuk khusus konflik menurut soerjono Soekanto ,
Yaitu : 1)Konflik pribadi , 2) konflik Rasial,3) konflik antara kelas-kelas sosial, 4) konflik politik , dan 5) konflik yang bersifat internasional.
d.      Menurut Lewis A. Coser , terdapat 2 konflik sosial,
Yaitu 1) konflik Realistis 2) konflik Nonrealistis
4.      Dampak konflik Sosial
a.      Dampak Positif
1)      Meningkatkan solidaritas sesame anggota kelompok
2)      Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas
3)      Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai dan hubungan sosial
4)      Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
5)      Membantu menghidupkan norma lama dan menciptakan norma-norma baru.
6)      Sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan  antara kekuatan di masyarakat
7)      Memunculkan suatu kompromi baru
b.      Dampak Negatif
1)      Keretakan hubungan antarindividu atau kelompok
2)      Perubahan kepribadian para individu
3)      Kerusakan harta benda bahkan hilangnya nyawa
4)      Adanya dominasi kelompok , bahkan penaklukan pihak yang terlibat
5)      Timbulnya anarkisme.
5.      Strategi Mengatasi Konflik
a.       beberapa strategi yang produktif
1)      withdrawal   yaitu dengan menunggu sambil berusaha memahami situasi .
2)      assertif yaitu berusaha mengatasi secara tegas dan cara yang baik .
3)      adjusting  yaitu berusaha menyesuaikan diri dengan pihak lain .
b.      beberapa cara yang tidak produktif
diantaranya yaitu, avoidance (menolak adanya konflik), force ( menggunakan kekuatan),mengabaikan adanya konflik, Blame (menyalahkan orang lain) , Silencers (bersikap supaya orang lain diam ).
6.      Metode pemecahan konflik
a.       Metode kompetisi ,pemecahan masalah atau konflik sosial dengan cara menciptakan arena persaingan atau perlombaan
b.      Metode kolaborasi, teknik pemecahan masalah untuk memberikan keuntungan yang sama terhadap kedua belah pihak.
c.       Metode menghindari, pemecahan konflik dengan cara salah satu pihak menghindari konflik.
d.      Metode Akomodasi, suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya dua atau lebih individu atau kelompok berusaha untuk saling menyesuaikan diri serta tidak saling mengganggu dengan cara mencegah, mengurangi, atau menghentikan ketegangan.
adapun bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut: gencatan senjata, arbitrase, mediasi, konsiliasi, stalemate, ajudikasi eliminasi, dominasi, majority rule, minority consent, integrasi,
e.       Metode kompromi, pemecahan konflik dengan cara semua pihak yang terlibat konflik berusaha mencari jalan tengah.
7.      Konflik dan kekerasan
Kekerasan merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam suatu konflik .kekerasan berasal dari bahasa latin yaitu vis yang berarti kekuatan , kehebatan, kedahsyatan, kekerasan, dan latus yang berarti membawa. Maka secara harfiah , kekerasan berarti membawa kekuatan, kehebatan, kedahsyatan, kekerasan . istilah kekerasan (KBBI) adalah perbuatan orang atau sekelompok orang yang menyebabkan cedera atau meninggalnya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang.
Antara konflik dan  kekerasan mempunyai perbedaan. Konflik sangat potensial memicu lahirnya kekerasan. Sebaliknya, kekerasan sering terjadi karena akibat konflik sosial.
Kekerasan tidak akan terjadi apabila memnuhi tiga syarat berikut.
a.       Adanya kesadaran dari masing-masing kelompok yang terlibat dalam konflik diantara mereka.
b.      Apabila berbagai kekuatan sosial yang saling bertentangan terorganisasi dengan jelas.
c.       Adanya kemauan dari setiap kolompok yang terlibat untuk mematuhi aturan-aturan permainan tertentu.
B.     Faktor  penyebab konlik Sosial
a.      Perbedaan antarindividu,
b.      Perbedaan kebudayaan,
c.       Perbedaan kepentingan,
d.      Situasi bertolak belakang ,
e.       Perbedaan cara mencapai tujuan,
f.        Pwrbedaan penggunaan sarana dalam mencapai tujuan,
g.      Ketidaksamaan status,
h.      Adanya perubahan sosial atau pembaruan.
C.     Integrasi Sosial
1.      Definisi Integrasi Sosial
Integrasi (integration) berasal dari bahasa latin yaitu integer, integra,integrum yang artinya utuh, seluruhnya, lengkap, genap, komplit, bulat, tidak kena luka, dan tidakdirusakkan.dalam KBBI ,Integrasi berarti pembaruan sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembaruan berarti masuk kedalam, menyesuaikan, menyatu atau melebur sehingga menjadi seperti satu.
Adapun para penganut pendekatan konflik berpandangan bahwa suatu masyarakat terintegrasi atas paksaan (coercion) dari suatu kelompok atau satuan sosial yang dominan terhadap kelompok atau satuan-satuan sosial yang lain dan adanya saling ketergantungan diantara berbagai kelompok atau satuan sosial tersebut di bidang ekonomi.
2.      Syarat- Syarat integrasi
William F. Ogburn  dan Meyer Nimkoff menyebutkan beberapa syarat
a.      Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan satu dengan lainnya.
b.      Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (concensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam berinteraksi satu denga lainnya
c.       Norma-norma dan nilai sosial sudah berlaku cukup lama dan dan dijalankan secara konsisten.
3.      Faktor- faktor penentu integritas sosial
a.       Faktor yang menentukan cepat dan lambatnya suatu proses integritas sosial adalah sbb.
1)      Homogenitas kelompok
2)      Besar kecilnya kelompok
3)      Mobilitas geografis
4)      Efektivitas komunikasi
b.      Faktor pendorong integrasi sosial
1)      faktor internal
a.       kesadaran diri sebagai makhluk hidup.
b.      Tuntutan kebutuhan.
c.       Jiwa dan semangat gotong royong.
2)      Faktor eksternal
a.       Tuntutan perkembangan jaman
b.      Persamaan kebudayaan
c.       Terbukanya kesempatan
d.      Sikap menghargai atau toleransi
e.       Persamaan visi, misi dan tujuan
f.       Adanya consensus nilai –nilai dalam masyarakat
g.       Adanya tantangan.
4.      Bentuk – bentuk integrasi Sosial
a.      Integrasi  Normatif ,  suatu integrasi yang terjadi karena adanya norma- norma yang berlaku dalam masyarakat.
b.      Integrasi fungsional, suatu integrasi yang terbentuk karena adanya fungsi –fungsi tertentu dalam masyarakat.
c.       Integrasi koesif , suatu integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.
5.      Tahapan integrasi sosial
Menurut William Liddle , integrasi sosial akan semakin kukuh apabila tercapai hal-hal sebagai berikut.
a.       Sebagian masyarakat bersepakat mengenai batas-batas territorial Negara sebagai salah satu wilayah politik.
b.      Sebagian besar masyarakat bersepakat mengenai struktur pemerintahan serta aturan-aturan proses politik, ekonomi, dan sosial yang berlaku bagi seluruh warga masyarakat.

BAB 3
MOBILITAS SOSIAL
A.    Definisi dan karakteristik Mobilitas Politik
Istilah mobilitas sosial berasal dari kata mobilis (bahasa latin ) yang berarti mudah dipindahkan  atau banyak bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Dan juga berasal dari kata mobile ( bahasa inggris) yang berarti  aktif, giat, gesit.maka mobility berarti gerakan. Secara harfiah ,  social mobility berarti gerakan dalam masyarakat. Sehingga mobilitas sosial diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya  atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lain.
beberapa karakteristik mobilitas sosial adalah sebagai berikut.
1.      Mobilitas sosial dapat melibatkan individu atau sekelompok individu dalam masyarakat.
2.      Mobilitas sosial dapat berlangsung secara vertical maupun horizont.
3.      Mudah tidaknya individu atau sekelompok atau individu melakukan mobilitas sosial tergantung pada struktur sosial msyarakatnya.
4.      Perubahan dalam mobilitas sosial ditandai oleh perubahan struktursosial yang meliputi hubungn antarindividu dalam kelompok dan antara individu dan kelompok.
B.     Faktor-faktor Mobilitas Sosial  
1.      Faktor pendorong mobilitas sosial
a.       Perubahan kondisi sosial
b.      Ekspansi territorial dan gerak populasi            
c.       Komunikasi yang bebas
d.      Pembagian kerja
e.       Tingkat Fertilitas  (kelahiran) yang berbeda
f.        Kemudahan dalam mengakses pendidikan
2.      Faktor penghambat Mobilitas Sosial
a.       Diskriminasi Rasial
b.      Perbedaan agama
c.       Diskriminasi kelas
d.      Kemiskinan
e.       Jenis kelamin
Horton dan Hunt mencatat ada dua faktor yang memengaruhi tingkat mobilitas pada masyarakat modern yaitu faktor structural dan faktor individu.       
C.     Jenis –jenis mobilits sosial
1.      Jenis-jenis mobilitas  sosial berdasarkan tipenya
a.      Mobilitas horizontal
Mobilitas horizontal adalah peralihan individu,kelompok,atau objek-objek sosial dalam lapisan sosial yang sama.
b.      Mobilitas vertical
Mobilitas vertical adalah perpindahan individu atau kelompok dari suatu kedudukan tertentu kekedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
Terdapat  dua jenis mobilitas vertical berdasarkan arahnya, yaitu mobilitas vertical naik dan mobilitas vertical turun.
c.       Mobilitas lateral
Mobilitas lateal adalah perpindahan individu atau kelompok dari unit-unit wilayah (ruang) satu ke unit wilayah lain
Terdapat dua jenis mobilitas lateral yaitu sebagai berikut.
1)      Mobilitas permanen yaitu mobilitas yang dilakukan dengan maksud berpindah secara menetap.
2)      Mobilitas tidak permanen yaitu mobilitas yang dilakukan dengan maksud berpindah tidak menetap.
d.      Mobilitas structural
Menurut Michael S. Bassis adalah mobilitas yang disebabkan oleh inovasi, teknologi,urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, peperangan, dan kejadian-kejadian lainnya yang mengubah struktur  dan jenis kelompok-kelompok dalam masyarakat.
2.      Jenis-jenis mobilitas sosial berdasarkan ruang lingkupnya
a.      Mobilitas intragenerasi
Mobilitas intragenerasi merujuk pada mobilitas sosial yang dialami seseorang dalam masa hidupnya.
b.      Mobilitas antargenerasi
Mobilitas antargenerasi merupakan perbedaan status yang di capai individu dari status orang tuanya.
D.     Saluran Mobilitas Sosial dan cara melakukannya
1. saluran Mobilitas Sosial
Menurut Pitirim A Sorokin , mobilitas vertical mempunyai saluran-saluran tertentu di dalam masyarakat. Proses gerak sosial vertikal melalui saluran-saluran tersebut disebut social circulation ( sirkulasi sosial).
            Adapun saluran-saluran tersebut adalah sebagai berikut.
a. angkatan bersenjata
b. lembaga keagamaan
c. lembaga pendidikan
d. organisasi politik
e. organisasi Ekonomi
f. organisasi keahlian
g. lembaga pernikahan
2. cara melakukan Mobilitas Sosial
a. perubahan standar hidup
b. perkawinan
c. perubahan tempat tinggal
d. perubahan tingkah laku
e. perubahan nama
f. bergabung dengan organisasin tertentu
E. Dampak mobilitas Sosial
 Dampak positif mobilitas sosial
a. memotivasi seseorang untuk lebih maju
b. mempercayai tingkat perubahan sosial masyarakat kea rah yang lebih baik
c. meningkatkan integrasi sosial
2. Dampak Negatif Mobilitas Sosial
a. terjadinya konflik
b. berkurangnya solidaritas kelompok
c. timbulnya gangguan psikologis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar