Semester
1
BAB 1
STRUKTUR SOSIAL DALAM FENOMENA KEHIDUPAN
A.
Struktur
sosial
1. Definisi struktur sosial
1. Definisi struktur sosial
Kata
struktur berasal dari bahasa latin yaitu structur yang berarti menyusun, membangun, atau
mendirikan. Dari kata structura yang
berarti sususnan atau bangunan. Jadi struktur social berarti susunan
masyarakat.
Menurut
Kamur Besar Bahasa Indonesia, struktur berartisuatu gambaran yang dibuat
sedemikian rupa yang menunjukan jalinan unsure-unsur pokok. Social berarti
berkenaan dengan perilaku interpersonal atau perilaku yang berkaitan dengan
proses social. Dengan demikian struktur social berarti suatu gambaran yang
dibuat sedemikian rupa yang menunjukan jalinan unsure-unsur pokok yang
berkaitan dengan perilaku interpersonal atau perilaku yang berkaitan dengan
proses sosial.
Masyarakat
pada umumnya memiliki struktur social dengan cirri-ciri yang sama yaitu sebagai
berikut.
a.
Secara
vertik, struktur sosial masyarakat ditandai oleh adanya perbedaan antarkelas
sosial dan polarisasi yang cukup tajam.
b.
Secara
horizontal, masyarakat ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan social. Kesatuan
sosial itu berdasarkan perbedaan agama, perbedaan suku bangsa, profesi, ras,
adat, serta perbedaan kedaerahan.
Beberapa
ahli mendefinisikan struktur social sebagai berikut.
a. Soerjono
Soekanto
Menurutnya , struktur social
sebagai sebuah hubungan timbale balik antara posisi-posisi sosial dan antara
peranan-peranan social.
b. Abdul
Sani
Ia berpandangan bahwa struktur
sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat.
c. Hendropuspito
Menurutnya, struktur sosial
adalah skema penempatan nilai –nilai sosio-budaya dan organ-organ masyarakat
pada posisi yang dianggap sesuai dengan berfungsinya organisme masyarakat
sebagai suatu keseluruhan dan demi kepentingan masing-masing.
d. Soelaeman
soemardi
Menurutnya, struktur sosial
adalah keseluruhan jalinan antara unsure-unsur social yang pokok, meliputi
kaidah-kaidah social, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta
lapisan-lapisan sosial.
e. Peter
M. Blau
Menurutnya, struktur sosial
adalah pola-pola pembedaan dalam kehidupan social, keteraturanyang dapat
diamati, dan konfigurasi yang dapat di deteksi.
f.
Jary dan Jary
Menurut keduanya, struktur social
bisa mencakup 2 pengertian . pertama struktur social adalah pola hubungan
social diantara kelompok social yang lebih kurang tetap dalam masyarakat.
Kedua, pola pengaturan social yang lebih kurang tetap dalam masyarakat,
kelompok, atau organisasi tertentu.
g. George
Simmel
Menurutnya, struktur sosial
adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
h. George
C. Homans
Menurutnya, struktur sosial
merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam
kehidupan sehari-hari.
i.
William Kornblum
Menurutnya, struktur sosial
adalah susunan yang dapat terjadi karena adamya pengulangan pola perilakun
individu.
j.
Calchoun
Menurut pandangannya struktur
sosial adalah pola hubungan-hubungan, kedudukan-kedudukan, dan jumlah orang
yang memberikan kerangka bagi organisasi manusia, baik dalam kelompok kecil
maupun keseluruhan rakyat.
k. E.F
Borgatta dan M.L Borgatta.
Ia menyatakan bahwa struktur
sosial adalah lingkungan sosial bersama yang tidak dapat dirubah oleh orang per
orang , yang menyediakan konteks atau lingkungan bagi tindakan manusia.
l.
Talcott parsons
Ia berpandangan bahwa struktur
sosial adalah keterkaitan antarmanusia.
Dari
definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa setiap struktur sosial yang muncul
di dalam kehidupan masyarakat bisa terjadi karena adanya unsure-unsur sbb:
a. Individu
Individu sebagai
pembentukmasyarakat dalam hal ini juga bertindak selaku
pembentukstruktursosial.
b. Interaksi
Pola interaksi antara individu
dalam masyarakat juga membentuk struktur sosial.
2.
ciri-ciri struktur Sosial
Cirri-ciri struktur sosial secara
umum adalah sebagai berikut.
a. Bersifat
abstrak
b. Terdapat
dimensi vertical dan horizontal
c. Sebagai
landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat
d. Merupakan
bagian dari system pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat
e. Struktur
sosial selalu berkembang dan dapat berubah
3. Elemen Dasar Struktur Sosial
Empat elemen dasar struktur
sosial adalah sebagai berikut.
a. Status
sosial
b. Peran
sosial
c. Kelompok
d. Lembaga
/ institusi
4.
faktor –faktor Struktur Sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur sosial
masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Keadaan
geografis
b. Mata
pencaharian
c. Pembangunan
5. fungsi Struktur sosial
a.
fungsi identitas :
berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok.
b.
fungsi kontrol : berfungsi
untuk mengontrol individu yang berada di dalam struktur tersebut.
c.
fungsi pembelajaran :
merupakan salah satu tempat berinteraksi.
6.
jenis-jenis struktur Sosial
a. Berdasarkan sifat
1). Strukrur sosial kaku : suatu bentuk struktur sosial yang
tidak dapat diubah . misalnya masyarakat yang menganut system kasta .
2). Struktur sosial luwes : setiap
anggota masyarakat bebas bergerak melakukan perubahan. Misalnya , terdapat pada
masyarakat dengan stratifikasi terbuka.
3). struktur sosial formal : suatu
bentuk struktur sosial yang diakui oleh pihak yang berwenang. Misalnya, lembaga
pemerintahan tingkat kabupaten yang terdiri dari bupati, wakil bupati,
sekwilda, dll.
4). Struktur sosial informal : struktur
sosial yang nyata ada dan berfungsi, tetapi tidak mempunyai ketetapan hokum dan
tidak diakui oleh pihak yang berwenang.
b.
Berdasarkan identitas keanggotaan masyarakat
1). Struktur sosial Homogen, struktur sosial yang memiliki
latar belakan kesamaan identitas dari setiap anggota masyarakatnya, antara lain
kesamaan agama, ras dan suku bangsa.
2). Struktur Sosial heterogen , struktur
sosial yang ditandai adanya keberagaman identitas anggota masyarakatnya.
c.
Berdasarkan ketidaksamaan sosial
ditinjau
dari ketidaksamaan sosial jenis struktur sosial dikelompokan secara horizontal
dan vertical.
7.
perkembangan struktur sosial Masyarakat
a. Masyarakat sederhana
cirri-cirinya:
1)
Memiliki
ikatan organisasi berdasarkan tradisi turun temurun
2)
Memiliki
ikatan kekeluargaan yang masih erat
3)
Mengedepankan
system gotong royong
4)
Menerapkan
system hokum tidak tertulis
5)
Masih
memiliki kepercayaan pada kekuatan gaib
6)
Hasil
produksi tidak untuk di jual, tetapi untuk dikonsumsi sendiri
b.Masyarakat
Madya
cirri-cirinya:
1)
Intensitas
kekeluargaan tidak seerat masyarakat sederhana
2)
Lebih
terbuka dengan pengaruh perubahan sosial
3)
Menerapkan
system hokum tertulis dan tidak tertulis
4)
Mulai
membentuk lembaga formal
5)
Mulai
muncul pemikiran rasionalitas
6)
Mulai
mengenal system diferensiasi dan stratifikasi
c.Masyarakat
Modern
cirri-cirinya:
1)
Hubungan
sosial berdasarkan kepentingan pribadi
2)
Membentuk
hubungan sosial yang bersifat terbuka
3)
Mengembangkan
pola pikir positivis
4)
Masyarakat
memiliki tingkat ilmu pengetahuan yang tinggi
5)
Memberlakukan
system hokum formal/ tertulis
6)
Membentuk
stratifikasi sosial berdasarkan pada keahlian
B.
Bentuk Struktur -Struktur Sosial
1.
Diferensiasi sosial
a.
pengertian Diferensiasi sosial
Diferensiasi
sosial merupakan klasifikasi masyarakat secara horizontal , mendatar atau
sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih
tinggi daripada golongan lainnya, walaupun dalam kenyataannya terdapat kelompok
masyarakat tertentu yang menganggap golongannya lebih tinggi dari yang lain.pengelompokan
berdasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial.
b.Faktor-faktor
penyebab timbulnya diferensiasi sosial)
1) kaidah sosial , 2) kategori 3)
lembaga sosial 4) kelompok sosial
c.
Bentuk-bentuk Diferensiasi sosial
dalam masyarakat terdapat beberapa bentuk
diferensiasi yaitu :
1.
Diferesiansi ras
ras
adalah suatu kelompok manusia yang memiliki cirri-ciri fisik bawaan yang sama.
Secara garis besar , manusia dibagi menjadi 3 kelompok ras utama yaitu :
1)
Ras
mongoloid (berkulit kuning dan coklat)
2)
Ras
Negroid (berkulit hitam
3)
Ras
Kaukasoid (berkulit putih)
2. Diferesiansi
Suku bangsa (etnis)
Menurut koentjaraningrat
berpendapat bahwa suku bangsa sebagai group suatu golongan manusia yang terikat
oleh keseragaman budaya , sedangkan kesadaran dan identitas sering kali
dikuatkan oleh kesatuan bangsa. Menurutnya jumlah suku bangsa yang ada di
Indonesia adalah 195 suku bangsa.
3. Diferesiansi
Agama
Agama
merupakan segala perwujudan dan bentuk hubungan manusia dengan tuhan. Menurut Emile Durkheim , agama adalah suatu
system kepercayaan beserta praktiknya , berkenaan dengan hal-hal yang sacral
yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral.
4.
Diferesiansi jenis kelamin
Jenis
kelamin/gender adalah perbedaan secara budaya antara pria dan wanita yang
dipelajari melalui sosialisasi , sedangkan jenis kelamin merupakan cirri yang
dibawa sejak lahir dan tidak ditentukan sendiri sesuai keinginan individu.
5. Diferensiasi
profesi
merupakan
pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesi.
6. Diferesiansi
Klan
Istilah
klan juga disebut kerabat, keluarga besar, atau keluarga luas. Klan merupakan
kesatuan genealogis , religio magis dan tradisi.
Beberapa
jenis kelompok kekerabatan berdasarkan garis keturunan adalah .
a)
Matrilineal adalah klan atas dasar garis
keturunan ibu. Misalnya klan di masyarakat minangkabau dan masyarakat Ngada di
Flores.
b)
Patrilineal adalah klan atas dasar garis
keturunan ayah. Misalnya terdapat pada masyarakat batak dengan sebutan marga.
c)
Bilateral / Parental adalah klan atas dasar garis
keturunan ayah dan ibu secara bersama-sama. Contohnya di suku bangsa jawa,
melayu, dayak.
7. Diferesiansi
Asal Daerah
Diferesiansi
asal daerah merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat
tinggal yaitu desa atau kota.
d. Pengaruh
Diferesiansi sosial dalam masyarakat
1)
Kemajemukan
sosial, 2) heterogenitas, 3) Interseksi, 4) Konsolidasi Sosial, 5)
Primordialisme, 6) Etnosentrisme 7) Politik aliran (sectarian)
2.
Stratifikasi Sosial
a.
definisi Stratifikasi Sosial
istilah
stratifikasi sosial merupakan terjemahan dari b.inggris yaitu stratification yang bermakna pelapisan .
kata stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin yakni stratum atau strata yang
berarti lapisan / tingkatan dan socius yang
berartiteman atau masyarakat. Jadi stratifikasi sosial secara harfiah adalah
tingkatan yang ada dalam masyarakat.
b.faktor
Penyebab Stratifikasi Sosial
menurut Huky kondisi
umum yang mendorong terciptanya stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah perbedaan
Ras dan Budaya, pembagian tugas yang terspesialisasi, dan kelangkaan.
c.Dasar
Stratifikasi Sosial
menurut max
weber stratifikasi sosial didasarkan menurut dimensi kekuasaan, hak
istimewa dan prestise. Robert M.Z.
Lawang mendasarkan stratifikasi sosial menurut dimensi kekuasaan,
privilese, dan prestise. Adapun soerjono
Soekanto mengemukakan empat dasar yaitu kekayaan (capital), kekuasaan (power),kehormatan (Nobility), dan
pendidikan (education)
d.Sifat
Stratifikasi Sosial
1) Stratifikasi sosial terbuka (opened social stratification)
Dalam lapisan ini, terdapat
kesempatan bagi setiap anggota masyarakat untuk berusaha dengan kecakapan
sendiri untuk naik ke lapisan atau bagi mereka yang tidak beruntung akan jatuh
dari lapisan yang atas ke lapisan bawah. Jenis lapisan ini lebih banyak
merangsang untuk maju dan berkembang kepada setiap anggota masyarakat.
Beberapa
faktor yang mendorong terbentuknya stratifikasi sosial terbuka yaitu adanya spesialisasi (pembagian tugas) dan
kelangkaan hak dan kewajiban.
2)Stratifikasi
Sosial Tertutup (closed Social
Stratification)
Stratifikasi sosial
tertutup bersipat diskriminatif dan tetap. Contohnya stratifikasi sosial yang
berlaku pada masyarakat berkasta di India.
3)Stratifikasi
Sosial Campuran
Ada kemungkinan di dalam suatu
masyarakat terdapat unsure-unsur dari kedua sipat pelapisan sosial.
BAB 2
KONFLIK DAN
INTEGRASI SOSIAL
A.
Konflik
Sosial
1.
Definisi
Konflik Sosial
Kata
konflik berasal dari bahasa latin yaitu configure
yang berarti saling memukul. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan, atau pertentangan
. adapun secara sosiologis adalah suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau
membuatnya tidak berdaya.
2.
Fungsi
konflik sosial
Menurut Lewis A. Coser, konflik memiliki beberapa fungsi positif yaitu:
a.
Konflik
akan meningkatkan solidaritas
b.
Konflik
dengan kelompok tertentu akan melahirkan kohesi dengan kelompok lainnya
c.
Akan
menggugah warga yang semula pasif menjadi aktif
d.
Sebagai
sarana komunikasi.
Sementara
menurut Himes, konflik memiliki
fungsi sebagai berikut.
a.
Secara
structural, konflik dapat mengubah keseimbangan dan kekuasaan antara kelompok
dominan dan kelompok minoritas.
b.
Dari
sisi komunikasi, konflik meningkatkan perhatian masyarakat terhadap hal yang
dipersengketakan dalam konflik, menyediakan media massa untuk memberitakan nya.
c.
Dari
sisi solidaritas, konflik akan meningkatkan dan memantapkan solidaritas
diantara kelompok minoritas.
d. Dari sisi identitas , konflik
akan menumbuhkan kesadaran mengenai siapa mereka dan mempertegas batas –batas
kelompok.
3.
Bentuk
–bentuk Konflik sosial
a.
Berdasarkan
bentuk-bentuknya , konflik dibagi menjadi 5 bagian yaitu
1)
Menurut
hubungannya dengan tujuan organisasi : konflik fungsional dan konflik
disfungsional
2)
Menurut
hubungannya dengan posisi pelaku konflik : konflik vertical, konflik
horizontal, dan konflik diagonal.
3)
Menurut
hubungannya dengan struktur organisasi : konflik hirarki, konflik lini staf,
konflik formal-informal
4)
Menurut
hubungannya dengan konsentrasi aktivitas manusia dalam masyarakat: konflik
ekonomi, konflik politik, konflik budaya, konflikpertahanan, konflik antarumat.
5)
Menurut
hubungannya dengan pelaku : konflikintrapribadi, konflik antarpribadi, konflik
dalam kelompok, konflik dalam organisasi, konflik antarorganisasi.
b.
Terdapat
tiga macam konflik yang dialami manusia
menurut kurt Lewin, yaitu
1)
Konflik
positif-positif
Konflik positif-positif terjadi
apabila seseorang individu menghadapi dua keinginan atau tujuan yang sama –sama
menarik namun harus dipilih satu diantaranya.
2)
Konflik
negative-negatif
Konflik negative-negatif terjadi
apabila pada saat yang bersamaan seseorang dihadapkan pada dua alternative yang
sama-sama tidak menarik .
3)
Konflik
positif – negative
4)
Konflik
ini terjadi apabila pada saat yang bersamaan individu dihadapkan pada pilihan
yang bertolak belakang antara pilihan yang menarik dan pilihan yang
menyedihkan.
c.
Terdapat
lima bentuk khusus konflik menurut soerjono
Soekanto ,
Yaitu
: 1)Konflik pribadi , 2) konflik Rasial,3) konflik antara kelas-kelas sosial,
4) konflik politik , dan 5) konflik yang bersifat internasional.
d.
Menurut
Lewis A. Coser , terdapat 2 konflik sosial,
Yaitu 1) konflik Realistis 2)
konflik Nonrealistis
4.
Dampak
konflik Sosial
a.
Dampak
Positif
1)
Meningkatkan
solidaritas sesame anggota kelompok
2)
Konflik
dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas
3)
Memungkinkan
adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai dan hubungan sosial
4)
Merupakan
jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
5)
Membantu
menghidupkan norma lama dan menciptakan norma-norma baru.
6)
Sebagai
sarana untuk mencapai keseimbangan
antara kekuatan di masyarakat
7)
Memunculkan
suatu kompromi baru
b. Dampak
Negatif
1)
Keretakan
hubungan antarindividu atau kelompok
2)
Perubahan
kepribadian para individu
3)
Kerusakan
harta benda bahkan hilangnya nyawa
4)
Adanya
dominasi kelompok , bahkan penaklukan pihak yang terlibat
5) Timbulnya anarkisme.
5.
Strategi
Mengatasi Konflik
a.
beberapa
strategi yang produktif
1)
withdrawal yaitu dengan menunggu sambil berusaha
memahami situasi .
2)
assertif yaitu berusaha mengatasi secara
tegas dan cara yang baik .
3)
adjusting yaitu berusaha menyesuaikan diri dengan pihak
lain .
b.
beberapa
cara yang tidak produktif
diantaranya yaitu, avoidance (menolak adanya konflik), force (
menggunakan kekuatan),mengabaikan adanya konflik, Blame (menyalahkan orang
lain) , Silencers (bersikap supaya orang lain diam ).
6.
Metode pemecahan konflik
a.
Metode kompetisi ,pemecahan masalah atau konflik
sosial dengan cara menciptakan arena persaingan atau perlombaan
b.
Metode kolaborasi, teknik pemecahan masalah untuk
memberikan keuntungan yang sama terhadap kedua belah pihak.
c. Metode
menghindari, pemecahan
konflik dengan cara salah satu pihak menghindari konflik.
d. Metode
Akomodasi, suatu
bentuk proses sosial yang di dalamnya dua atau lebih individu atau kelompok
berusaha untuk saling menyesuaikan diri serta tidak saling mengganggu dengan
cara mencegah, mengurangi, atau menghentikan ketegangan.
adapun bentuk-bentuk akomodasi
adalah sebagai berikut: gencatan senjata,
arbitrase, mediasi, konsiliasi, stalemate, ajudikasi eliminasi, dominasi,
majority rule, minority consent, integrasi,
e.
Metode kompromi, pemecahan konflik dengan cara
semua pihak yang terlibat konflik berusaha mencari jalan tengah.
7.
Konflik
dan kekerasan
Kekerasan
merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam suatu konflik .kekerasan berasal
dari bahasa latin yaitu vis yang
berarti kekuatan , kehebatan, kedahsyatan, kekerasan, dan latus yang berarti membawa. Maka secara harfiah , kekerasan berarti
membawa kekuatan, kehebatan, kedahsyatan, kekerasan . istilah kekerasan (KBBI)
adalah perbuatan orang atau sekelompok orang yang menyebabkan cedera atau
meninggalnya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang.
Antara
konflik dan kekerasan mempunyai
perbedaan. Konflik sangat potensial memicu lahirnya kekerasan. Sebaliknya,
kekerasan sering terjadi karena akibat konflik sosial.
Kekerasan
tidak akan terjadi apabila memnuhi tiga syarat berikut.
a.
Adanya
kesadaran dari masing-masing kelompok yang terlibat dalam konflik diantara
mereka.
b.
Apabila
berbagai kekuatan sosial yang saling bertentangan terorganisasi dengan jelas.
c.
Adanya
kemauan dari setiap kolompok yang terlibat untuk mematuhi aturan-aturan
permainan tertentu.
B. Faktor penyebab konlik Sosial
a. Perbedaan
antarindividu,
b. Perbedaan
kebudayaan,
c. Perbedaan
kepentingan,
d. Situasi
bertolak belakang ,
e. Perbedaan
cara mencapai tujuan,
f.
Pwrbedaan penggunaan sarana dalam
mencapai tujuan,
g. Ketidaksamaan
status,
h. Adanya
perubahan sosial atau pembaruan.
C.
Integrasi Sosial
1.
Definisi
Integrasi Sosial
Integrasi
(integration) berasal dari bahasa latin yaitu integer, integra,integrum yang artinya utuh, seluruhnya, lengkap,
genap, komplit, bulat, tidak kena luka, dan tidakdirusakkan.dalam KBBI
,Integrasi berarti pembaruan sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang
utuh dan bulat. Istilah pembaruan berarti masuk kedalam, menyesuaikan, menyatu
atau melebur sehingga menjadi seperti satu.
Adapun
para penganut pendekatan konflik berpandangan bahwa suatu masyarakat
terintegrasi atas paksaan (coercion) dari suatu kelompok atau satuan sosial
yang dominan terhadap kelompok atau satuan-satuan sosial yang lain dan adanya
saling ketergantungan diantara berbagai kelompok atau satuan sosial tersebut di
bidang ekonomi.
2.
Syarat-
Syarat integrasi
William F. Ogburn dan Meyer
Nimkoff menyebutkan
beberapa syarat
a.
Anggota
masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan satu dengan
lainnya.
b.
Masyarakat
berhasil menciptakan kesepakatan (concensus) bersama mengenai norma-norma dan
nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam berinteraksi
satu denga lainnya
c.
Norma-norma
dan nilai sosial sudah berlaku cukup lama dan dan dijalankan secara konsisten.
3.
Faktor-
faktor penentu integritas sosial
a.
Faktor
yang menentukan cepat dan lambatnya suatu proses integritas sosial adalah sbb.
1)
Homogenitas
kelompok
2)
Besar
kecilnya kelompok
3)
Mobilitas
geografis
4)
Efektivitas
komunikasi
b.
Faktor
pendorong integrasi sosial
1)
faktor internal
a.
kesadaran
diri sebagai makhluk hidup.
b.
Tuntutan
kebutuhan.
c.
Jiwa
dan semangat gotong royong.
2)
Faktor eksternal
a.
Tuntutan
perkembangan jaman
b.
Persamaan
kebudayaan
c.
Terbukanya
kesempatan
d.
Sikap
menghargai atau toleransi
e.
Persamaan
visi, misi dan tujuan
f.
Adanya
consensus nilai –nilai dalam masyarakat
g.
Adanya
tantangan.
4.
Bentuk
– bentuk integrasi Sosial
a. Integrasi Normatif , suatu
integrasi yang terjadi karena adanya norma- norma yang berlaku dalam
masyarakat.
b. Integrasi
fungsional, suatu
integrasi yang terbentuk karena adanya fungsi –fungsi tertentu dalam
masyarakat.
c. Integrasi
koesif , suatu
integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.
5. Tahapan integrasi sosial
Menurut William Liddle , integrasi sosial akan semakin kukuh apabila
tercapai hal-hal sebagai berikut.
a.
Sebagian
masyarakat bersepakat mengenai batas-batas territorial Negara sebagai salah
satu wilayah politik.
b.
Sebagian
besar masyarakat bersepakat mengenai struktur pemerintahan serta aturan-aturan
proses politik, ekonomi, dan sosial yang berlaku bagi seluruh warga masyarakat.
BAB 3
MOBILITAS SOSIAL
A.
Definisi
dan karakteristik Mobilitas Politik
Istilah
mobilitas sosial berasal dari kata mobilis
(bahasa latin ) yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari suatu tempat ke
tempat lain. Dan juga berasal dari kata mobile
( bahasa inggris) yang berarti aktif, giat, gesit.maka mobility berarti
gerakan. Secara harfiah , social
mobility berarti gerakan dalam masyarakat. Sehingga mobilitas sosial diartikan
sebagai suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial
lainnya atau gerak pindah dari strata
yang satu ke strata yang lain.
beberapa karakteristik mobilitas
sosial adalah sebagai berikut.
1.
Mobilitas
sosial dapat melibatkan individu atau sekelompok individu dalam masyarakat.
2.
Mobilitas
sosial dapat berlangsung secara vertical maupun horizont.
3.
Mudah
tidaknya individu atau sekelompok atau individu melakukan mobilitas sosial
tergantung pada struktur sosial msyarakatnya.
4.
Perubahan
dalam mobilitas sosial ditandai oleh perubahan struktursosial yang meliputi
hubungn antarindividu dalam kelompok dan antara individu dan kelompok.
B. Faktor-faktor
Mobilitas Sosial
1. Faktor
pendorong mobilitas sosial
a.
Perubahan
kondisi sosial
b.
Ekspansi
territorial dan gerak populasi
c.
Komunikasi
yang bebas
d.
Pembagian
kerja
e.
Tingkat
Fertilitas (kelahiran) yang berbeda
f.
Kemudahan
dalam mengakses pendidikan
2. Faktor
penghambat Mobilitas Sosial
a.
Diskriminasi
Rasial
b.
Perbedaan
agama
c.
Diskriminasi
kelas
d.
Kemiskinan
e. Jenis kelamin
Horton dan Hunt mencatat ada dua faktor yang
memengaruhi tingkat mobilitas pada masyarakat modern yaitu faktor structural
dan faktor individu.
C. Jenis –jenis mobilits
sosial
1.
Jenis-jenis
mobilitas sosial berdasarkan tipenya
a.
Mobilitas
horizontal
Mobilitas horizontal adalah
peralihan individu,kelompok,atau objek-objek sosial dalam lapisan sosial yang
sama.
b.
Mobilitas vertical
Mobilitas
vertical adalah perpindahan individu atau kelompok dari suatu kedudukan
tertentu kekedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
Terdapat dua jenis mobilitas vertical berdasarkan
arahnya, yaitu mobilitas vertical naik dan mobilitas vertical turun.
c.
Mobilitas
lateral
Mobilitas lateal adalah
perpindahan individu atau kelompok dari unit-unit wilayah (ruang) satu ke unit
wilayah lain
Terdapat dua jenis mobilitas
lateral yaitu sebagai berikut.
1)
Mobilitas
permanen yaitu mobilitas yang dilakukan dengan maksud berpindah secara menetap.
2)
Mobilitas
tidak permanen yaitu mobilitas yang dilakukan dengan maksud berpindah tidak
menetap.
d.
Mobilitas structural
Menurut Michael S. Bassis adalah
mobilitas yang disebabkan oleh inovasi, teknologi,urbanisasi, pertumbuhan
ekonomi, peperangan, dan kejadian-kejadian lainnya yang mengubah struktur dan jenis kelompok-kelompok dalam masyarakat.
2.
Jenis-jenis mobilitas sosial berdasarkan
ruang lingkupnya
a. Mobilitas
intragenerasi
Mobilitas intragenerasi merujuk
pada mobilitas sosial yang dialami seseorang dalam masa hidupnya.
b. Mobilitas
antargenerasi
Mobilitas antargenerasi merupakan
perbedaan status yang di capai individu dari status orang tuanya.
D. Saluran
Mobilitas Sosial dan cara melakukannya
1. saluran Mobilitas Sosial
Menurut
Pitirim A Sorokin , mobilitas
vertical mempunyai saluran-saluran tertentu di dalam masyarakat. Proses gerak
sosial vertikal melalui saluran-saluran tersebut disebut social circulation ( sirkulasi sosial).
Adapun saluran-saluran tersebut
adalah sebagai berikut.
a.
angkatan bersenjata
b.
lembaga keagamaan
c.
lembaga pendidikan
d.
organisasi politik
e.
organisasi Ekonomi
f.
organisasi keahlian
g.
lembaga pernikahan
2. cara melakukan Mobilitas
Sosial
a. perubahan standar hidup
b.
perkawinan
c.
perubahan tempat tinggal
d.
perubahan tingkah laku
e.
perubahan nama
f.
bergabung dengan organisasin tertentu
E.
Dampak mobilitas Sosial
Dampak positif mobilitas sosial
a. memotivasi seseorang untuk
lebih maju
b. mempercayai tingkat perubahan
sosial masyarakat kea rah yang lebih baik
c. meningkatkan integrasi sosial
2. Dampak Negatif Mobilitas
Sosial
a. terjadinya konflik
b. berkurangnya solidaritas
kelompok
c. timbulnya gangguan psikologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar